Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Dilantik, Kepala Badan Pangan Nasional Ingin Bersinergi dengan Semua Pihak

Kompas.com - 21/02/2022, 13:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional yang baru dilantik, Arief Prasetyo Adi mengatakan, ingin langsung bersinergi dengan banyak pihak untuk menjalankan tugas barunya.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas amanah yang diberikan.

"Saya mengucapkan terima kasih atas amanat yang diberikan kepada saya dari Bapak Presiden untuk menjadi Kepala Badan Pangan Nasional," ujar Arief usai pelantikan di Istana Negara, Senin (21/2/2022).

"Adapun, beberapa kegiatan badan pangan nasional ke depan, sepertinya kita memang harus bersinergi, berkolaborasi dengan seluruh kementerian, lembaga, stakeholder pangan yang ada," lanjutnya.

Arief menuturkan, dalam tugasnya nanti, Badan Pangan akan melibatkan beberapa pihak seperti kementerian dan lembaga terkait.

Baca juga: Jokowi Lantik Arief Prasetyo Adi Jadi Kepala Badan Pangan Nasional

Di antaranya, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kemenko Perekonomian.

"Dan seluruh stakeholder pangan lainnya, asosiasi peternak, nelayan, petani, kemudian kita akan sinergikan bersama-sama," ungkap Arief.

"Tujuan mulia ini tidak akan bisa berhasil bila hanya dikerjakan oleh Badan Pangan Nasional saja sehingga hari ini mari kita bersatu untuk kemajuan masyarakat Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Menurut Faisal Basri, Ini Figur yang Pas Jabat Kepala Badan Pangan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi melantik Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional pada Senin.

Pelantikan tersebut berdasaran Keputusan Presiden RI Nomor 7M Tahun 2022 Tentang Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya memutuskan menetapkan dan seterusnya mengangkat saudara Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional," ujar Deputi Bidang Administrasi dan Aparatur Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) Nanik Purwanti saat membacakan keputusan presiden.

"Dan kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan, administrasi dan fasilitas lain sesuai peraturan perundang-undangan," lanjut Nanik.

Dia menambahkan Keputusan Presiden Nomor 7M itu mulai berlaku sejak tanggal pelantikan ditetapkan di Jakarta, yakni 21 Februari 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com