Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascagempa M 7,4, BNPB Imbau Masyarakat di Maluku Tetap Waspada

Kompas.com - 30/12/2021, 10:44 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat di sekitar Maluku untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap kemungkinan gempa susulan dan tsunami, pascagempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang wilayah Maluku Barat Daya, Kamis, (30/12/2021) dini hari.

"Hingga kini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami," kata Pelaksanaan Tugas (PLT) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Dalam 2 Jam, Maluku Diguncang 4 Kali Gempa Susulan

Abdul mengatakan, masyarakat tetap harus mewaspadai gempa susulan meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tidak memicu terjadinya tsunami.

Ia mengatakan, saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Barat Daya untuk memantau dampak dari gempa tersebut.

"BPBD sebelumnya melaporkan warganya merasakan guncangan kuat sekitar 3 detik. Guncangan mengakibatkan warga panik hingga keluar rumah," ujar dia.

Lebih lanjut, Abdul mengatakan, analisis inaRISK menunjukkan bahwa Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) merupakan wilayah yang berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

Baca juga: 4 Gempa Hari Ini: Guncang Tarakan, Sukabumi, Sulawesi, dan Laut Banda

Ia mengatakan, ada 17 kecamatan yang berada di kawasan kepulauan tersebut teridentifikasi pada potensi bahaya.

"Kabupaten tersebut juga memiliki potensi bahaya tsunami kategori sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah kecamatan yang sama," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Gempa tektonik berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Kamis (30/12/2021) dini hari.

Kuatnya getaran gempa tersebut membuat warga di Maluku Barat Daya panik hingga keluar dari rumah-rumah mereka menuju jalan dan tempat terbuka.

"Gempa sangat kuat terasa di MBD (Maluku Barat Daya)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Barat Daya Josua Philip kepada Kompas.com, Kamis.

"Seluruh warga (di sini) berhamburan ke jalan," ucap dia.

Meski gempa sangat kuat dirasakan getarannya, tapi Josua belum dapat memastikan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Maluku, Ini Analisis BMKG

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada Pukul 03.25 WIT itu berada pada lokasi 7.76 Lintang Selatan dan 127.66 Bujur Timur.

Pusat gempa berjarak 45 kilometer barat laut Maluku Barat Daya dengan kedalaman 210  km di bawah permukaan laut.

Selain di Maluku Barat Daya, gempa tersebut juga dirasakan kuat getarannya di Kepulauan Aru.

"Di Dobo (Kepulauan Aru) kami juga rasakan gempa sangat kuat sekali," kata Maykel, warga Kepulauan Aru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com