Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Penyebaran Omicron, Menkes Gencarkan Pemeriksaan WGS dan PCR Metode SGTF

Kompas.com - 16/12/2021, 17:59 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) terhadap seluruh kasus konfirmasi positif Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.

Selain WGS, kata dia, pihaknya akan menggencarkan penggunaan teknologi reagen polymerase chain reaction (PCR) metode S-gene target failure (SGTF). Teknologi ini diklaim bisa memberikan indikasi awal pada hasil positif Covid-19 Omicron.

"Kami tingkatkan persentase WGS dari seluruh kasus konfirmasi yang terjadi. Rencananya WGS akan kami naikkan 10 persen, sehingga pemeriksaannya akan lebih cepat," ucap Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021).

Selain teknologi canggih, ia menjelaskan, pemerintah juga menyiapkan infrastruktur kesehatan untuk mencegah menyebarnya Omicron di masyarakat.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Luhut Harap Masyarakat Tidak Panik

“Infrastruktur yang disiapkan di antaranya fasilitas rumah sakit (rs) dan obat-obatan. Insya Allah akan datang molnupiravir pada akhir 2021," kata Budi.

Untuk diketahui, molnupiravir adalah obat oral antivirus atau obat antivirus yang diminum.

Sebelumnya telah diberitakan, satu kasus positif Covid-19 akibat penularan varian virus Omicron terdeteksi di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.

Budi menerangkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.

Baca juga: Kasus Pertama Varian Omicron Terdeteksi pada Petugas Kebersihan Wisma Atlet

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet pada Rabu (8/12/2021), dites dan hasilnya positif Covid-19. Kemudian pada Jumat (10/12/2021) dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk dilakukan genome sequencing," ujarnya.

Hasil dari pemeriksaan tersebut, lanjut Budi, keluar pada Rabu (15/12/2021). Dari tiga orang terpapar, hanya satu orang yang dipastikan terdeteksi varian Omicron.

Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu. Lebih lanjut, Budi juga mengatakan, ketiga orang tersebut terdeteksi positif tanpa gejala.

Ketiganya pun telah menjalani karantina di Wisma Atlet. Kemudian, ketiga pasien ini pun telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19.

Baca juga: Menkes Sebut Satu Pasien Terpapar Varian Omicron Sudah Dites PCR Ulang, Hasilnya Negatif

Merujuk pada hal tersebut, Budi menyatakan bahwa temuan itu merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron.

"Kami berharap masyarakat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes)," tegas Budi.

Adapun prokes yang dimaksud harus sesuai himbauan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Kemenhub: Prokes Semua Moda Transportasi Diawasi, Syarat Perjalanan Masih Sama

Tak hanya prokes, Budi juga meminta masyarakat agar bersedia melakukan tes Covid-19.

"Kalau terkena Covid-19, maka harus dites. Jalan ke mana harus dites. Vaksinasi Covid-19 di seluruh daerah juga harus dipercepat terutama untuk lanjut usia (lansia)," ujarnya.

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Kemenkes Siapkan RS hingga Molnupiravir Antisipasi Penyebaran Omicron".

Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Krisiandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com