Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Komoditas Jadi Sasaran Kerja Badan Pangan Nasional Bentukan Jokowi

Kompas.com - 25/08/2021, 09:48 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak sembilan jenis bahan pangan akan menjadi sasaran tugas dari Badan Pangan Nasional.

Hal itu berdasarkan ketentuan dalam Peraraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021 yang baru saja ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Dilansir dari lembaran perpres yang telah diunggah di laman resmi Sekretariat Negara, Rabu (25/8/2021), pada pasal 4 ayat (1) menyatakan pangan yang menjadi tugas dan fungsi Badan Pangan Nasional terdiri dari sembilan jenis.

Baca juga: Pemerintah Ditagih soal Pembentukan Badan Pangan Nasional

Kesembilan bahan pangan itu adalah beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminasia (hewan pemamah biak), daging unggas serta cabai.

Kemudian, pada pasa 4 ayat (2) disebutkan bahawa perubahan komoditas pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh presiden.

Masih dilansir dari Perpres 66, Badan Pangan Nasional disebutkan akan bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pangan.

Badan ini merupakan lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.

Baca juga: Teken Perpres, Jokowi Bentuk Badan Pangan Nasional

Adapun Badan Pangan Nasional dipimpin oleh kepala. Kemudian, badan ini juga akan melakukan sejumlah fungsi, antara lain koordinasi, perumusan, dan penetapan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan hargapangan, kerawanan pangan dan gizi,penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan.

Selain itu juga melaksanakan pengadaan, pengelolaan, danpenyaluran cadangan pangan pemerintah melaluiBadan Usaha Milik Negara di bidang pangan serta pengembangan sistem informasi pangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com