Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Luar Jawa Naik, Menkes: Secara Nasional Terlihat Ada Penurunan

Kompas.com - 02/08/2021, 18:31 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa diiringi dengan menurunnya kasus Covid-19 di Pulau Jawa-Bali.

Budi mengatakan, meski kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa meningkat, kasus Covid-19 di tingkat nasional terlihat menurun.

Sebab, jumlah penduduk dan kasus konfirmasi Covid-19 di wilayah tersebut lebih sedikit daripada penduduk di Pulau Jawa-Bali.

"Secara nominal memang lebih sedikit penduduk di luar Jawa dan kasus konfirmasinya, itulah kita lihat secara nasional terjadi penurunan," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Menkes: Pesan Presiden, Vaksinasi di 7 Provinsi Jawa-Bali Harus Dipercepat

Meski demikian, Budi mengatakan, pihaknya tetap melakukan intervensi terhadap provinsi-provinsi di luar Jawa dengan mereplikasi apa yang telah dilakukan di Pulau Jawa dan Bali saat terjadi lonjakan kasus.

"Supaya bisa lebih cepat dan kita belajar dari pengalaman kita Bagaimana mengurangi laju penularan yang terjadi di Jawa," ujarnya.

Budi juga mengatakan, deteksi kasus (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) harus ditingkatkan untuk menekan angka kematian.

Ia menuturkan, pasien Covid-19 banyak yang meninggal karena terlambat masuk ke RS dan jumlah testing yang masih rendah

Baca juga: Menkes: Kasus Kematian Covid-19 di DKI dan Jabar Sebagian Besar Belum Divaksin

Oleh karena itu, ia meminta kabupaten/kota dengan positivity rate di bawah 5 persen untuk melakukan testing 1 per 1.000 penduduk per minggu.

Sementara, kabupaten/kota dengan positivity rate lebih dari 25 persen harus melakukan testing 15 per 1.000 penduduk per minggu.

"Ini targetnya sudah masuk di Inmendagri, waktu PPKM di Jawa-Bali, kita akan replikasi ini di luar Jawa PPKM level 4," ucapnya.

Baca juga: Menkes Ungkap Sebab Kematian akibat Covid-19 di IGD Naik 3 Bulan Terakhir

Lebih lanjut, Budi mengatakan, dengan jumlah testing yang tinggi, maka pasien yang sakit dapat segera diketahui dan diberikan penanganan sehingga dapat menekan angka kematian.

"Cepat kita karantina, sudah tidak menularkan ke orang lain dan yang untuk perawatan cepat kita rawat sehingga bisa mengurangi kematian," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com