Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Setujui Vaksin Sinovac untuk Anak-anak, Kemenkes: Tunggu Rekomendasi WHO

Kompas.com - 08/06/2021, 13:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya menunggu hasil uji klinis fase III vaksin Covid-19 asal Sinovac terkait penggunaan vaksin tersebut untuk anak-anak.

Hal tersebut disampaikan Nadia dalam menanggapi Pemerintah China yang memberikan persetujuan terkait penggunaan vaksin Sinovac untuk anak-anak, mulai usia 3-17 tahun.

Nadia mengatakan, setelah hasil uji klinis fase III vaksin Sinovac disampaikan, Kemenkes akan menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita tunggu selesai uji klinis tahap 3nya, Lalu kita tunggu rekomendasi WHO," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Vaksin Sinovac Kantongi Izin WHO, Wamenkes: Kami Harap Masyarakat Makin Percaya dan Ajak Lansia Ikuti Vaksinasi

Nadia mengatakan, setelah WHO merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac untuk anak-anak, maka pihaknya akan melakukan kajian bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ITAGI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait penggunaan vaksin tersebut untuk anak-anak Indonesia.

"Dalam negeri kajian ITAGI, IDAI, IDI, dan BPOM," ujarnya.

Diberitakan, China menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona dari perusahaan Sinovac Biotech untuk anak-anak, mulai usia 3-17 tahun.

Hal ini diumumkan secara resmi oleh pendiri Sinovac, Yin Weidong, paad Jumat (4/6/2021).

Persetujuan vaksin Covid-19 untuk anak-anak mulai usia 3 tahun adalah yang pertama di dunia.

Baca juga: Menkes: Indonesia Sambut Baik Validasi Vaksin Sinovac

Pasalnya, sampai sekarang upaya vaksinasi masih sangat terbatas dan hanya diperuntukkan bagi orang berusia 18 tahun ke atas.

Di China, pemerintahnya belum mengumumkan tanggal pasti kapan akan mulai memberikan suntikan vaksin untuk anak-anak.

"Kapan vaksin Sinovac akan diberikan kepada kelompok usia anak-anak tergantung pada otoritas kesehatan yang merumuskan inokulasi China," kata Yin dilansir dari Hindustan Times, Minggu (6/6/2021).

Baca juga: Sinovac Kantongi Izin WHO, Kemenkes: Tingkatkan Kepercayaan Publik untuk Divaksinasi

Menurut Yin, anak-anak yang berusia sangat muda memiliki prioritas sangat rendah untuk disuntik vaksin Covid-19 dibanding orang yang lebih tua yang lebih mungkin terinfeksi.

Meski kekebalan tubuh anak lebih baik dibanding orang yang lebih tua, mereka juga tetap memiliki peluang untuk terinfeksi.

Penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak-anak didasarkan pada hasil uji klinis fase I dan II yang menunjukkan bahwa vaksin dapat memicu respons imun si kecil.

Yin memaparkan, anak-anak yang diberi suntikan vaksin Sinovac mendapat tiga dosis.

Setelah mereka disuntik dosis ketiga, tingkat antibodi dalam tubuh anak meningkat 10 kali lipat dalam seminggu dan 20 kali lipat dalam setengah bulan.

Menurut laporan kantor berita Reuters, Sabtu (5/6/2021), efek sampingnya sejauh ini ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com