Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Berpolitik Itu Mengedepankan Seluruh Aspek Kebudayaan Bangsa

Kompas.com - 05/06/2021, 16:56 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta para kader partainya memperkuat jati diri Indonesia dalam bidang kebudayaan.

Sebab, hal itu merupakan salah satu esensi pokok Trisakti yang digagas oleh Presiden Soekarno dalam pembumian ideologi Pancasila.

"Berulangkali saya telah ajarkan bahwa berpolitik itu mengedepankan keseluruhan aspek kebudayaan bangsa, bahwa berpolitik itu menyentuh elemen yang paling hakiki tentang rasa, imajinasi dan daya cipta yang terus memperkuat aspek kemanusiaan kita," kata Megawati dalam pidatonya saat membuka pameran seni rupa "Akara" dalam rangka bulan Bung Karno, Sabtu (5/6/2021).

Mega mengatakan, dirinya juga meminta agar kantor partai selain dijadikan sebagai rumah rakyat juga menjadi rumah budaya.

Baca juga: Megawati Instruksikan Kantor-kantor PDI-P Jadi Rumah Budaya

Sehingga, seluruh aspek kebudayaan nasional dan kebudayaan rakyat dapat dibahas dan didiskusikan di kantor partai.

"Kebudayaan membentuk karakter jati diri suatu bangsa, karakter yang otentik, atas dasar hal itu mengapa bung Karno, bapak bangsa Indonesia, selalu bersentuhan dengan begitu banyak seniman dan budayawan," ujarnya.

Mega menceritakan, Soekarno selalu menggelorakan rasa cinta tanah air melalui budaya seperti lukisan, seni patung, seni tari dan berbagai ekspresi kebudayaan lainnya.

"Saya menjadi saksi bagaimana Bung Karno menempatkan peran para seniman tersebut berkaitan dengan tujuan bernegara, menggelorakan nasionalisme dan patriotisme," ucapnya.

Baca juga: Kepada Kader PDI-P, Megawati: Kalian Melempem, Melempemlah Saya!

Lebih lanjut, Mega mengucapkan terima kasih kepada seluruh seniman yang terlibat dalam pameran "Akara" dalam rangka bulan Bung Karno Tahun 2021.

"Untuk itulah, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh seniman yang telah terlibat dan mempersembahkan karyanya di dalam pameran ini," pungkasnya.

Adapun pembukaan pameran seni rupa "Akara" tersebut digelar di DPD PDI-P Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pembukaan tersebut ikut dihadiri Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI-P bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, Menseskab Pramono Anung Wibowo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com