Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekebalan Optimal 28 Hari Setelah Vaksinasi Dosis 2, Menkes: Jangan ke Mana-mana Tak Pakai Masker!

Kompas.com - 17/03/2021, 11:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 untuk tidak merasa aman akan terbebas virus corona.

Pasalnya, setelah vaksinasi Covid-19 pun masih ada orang yang terkena. Hal tersebut karena kekebalan baru akan secara optimal terbentuk pada 28 hari setelah vaksinasi dosis kedua.

"Jadi pesan saya, kalau habis disuntik jangan merasa aman, terus ke mana-mana tidak pakai masker. Kekebalan optimal dari antibodi kita itu 28 hari setelah penyuntikan kedua," kata Budi saat mendampingi Wapres Ma'ruf Amin vaksinasi Covid-19 dosis kedua di kediaman dinas, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Setelah Divaksin Covid-19, Begini Cara Vaksin Membentuk Sistem Kekebalan di Dalam Tubuh

Ia mengatakan, berdasarkan data, setelah vaksinasi Covid-19 imunitas seseorang akan meningkat.

Meskipun demikian, hal tersebut juga masih bisa membuat seseorang tertular Covid-19.

"Cuma karena kita antibodinya sudah baik, kalaupun (virus) bisa masuk, pemulihannya cepat. Tapi masih bisa kena? Masih," kata dia.

Dengan vaksinasi Covid-19, kata Budi, seseorang tidak bisa menjadi langsung kebal virus.

Baca juga: 6 Vaksin yang Digunakan untuk Vaksinasi Virus Corona di Indonesia

Namun, imunitas atas vaksinasi tersebut akan membantu seseorang tak terlalu parah apabila terpapar Covid-19.

"Kalaupun kita kena, virusnya bisa cepat hilang, mati, tidak usah masuk rumah sakit. Kalaupun masuk rumah sakit tidak dirawat lama karena antibodinya sudah ada," kata dia.

"Tapi konsekuensinya, kita masih tetap bisa menularkan ke orang lain," lanjut dia.

Maka dari itu, karena masih bisa terpapar Covid-19 dan menularkan kepada orang lain, protokol kesehatan harus tetap digalakkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com