Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Sebaran 11.278 Kasus Baru Covid-19, DKI Tertinggi dengan 3.476

Kompas.com - 13/01/2021, 17:11 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah 11.278 orang, sejak Selasa (12/1/2021) hingga Rabu (13/1/2021). Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 kini mencapai 858.043 orang.

Kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 32 provinsi. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tercatat ada lima provinsi dengan penambahan kasus tertinggi.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 11.278, Kasus Covid-19 Indonesia Capai 858.043 Orang

Lima provinsi itu, yakni DKI Jakarta (3.476 kasus baru), Jawa Barat (1.755 kasus baru), Jawa Tengah (1.475 kasus baru), Jawa Timur (815 kasus baru), dan Sulawesi Selatan (648 kasus baru).

Penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini berdampak pada 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Pemerintah juga mencatat ada penambahan 7.657 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 703.464 orang.

Selain itu, ada penambahan 306 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 hingga saat ini mencapai 24.951 orang.

Baca juga: UPDATE: 306 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Berikut sebaran 11.278 kasus baru di 32 provinsi:

1. DKI Jakarta: 3.476 kasus baru

2. Jawa Barat: 1.755 kasus baru

3. Jawa Tengah: 1.475 kasus baru

4. Jawa Timur: 815 kasus baru

5. Sulawesi Selatan: 648 kasus baru

6. Kalimantan Timur: 507 kasus baru

7. DIY: 319 kasus baru

8. Bali: 268 kasus baru

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com