Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Sebut Perempuan Termasuk Rentan akibat Budaya Patriarki

Kompas.com - 22/12/2020, 12:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, saat ini perempuan masih terjajah lewat berbagai persepi dan konstruksi sosial yang merugikan.

Padahal, kata dia, Indonesia sudah lama lepas dari belenggu penjajahan dan meraih kemerdekaannya. Hal itu pula yang menyebabkan perempuan disebut sebagai kelompok rentan.

"Perempuan dikategorikan sebagai kelompok rentan bukan karena dirinya lemah, tetapi lebih kepada mengakarnya budaya patriarki yang memposisikan peran utama perempuan ada di ranah domestik," ujar Bintang dalam puncak peringatan Hari Ibu ke-92 yang digelar secara virtual, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Hari Ibu Ke-92, Wury Maruf Amin: Perempuan Bukan Waktunya Tertinggal dari Laki-laki

Kondisi tersebut, kata dia, membuat perempuan tidak mampu mengambil peran aktif di ranah publik bahkan membelenggu potensi mereka hingga saat ini.

Padahal, kata dia, jumlah perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia.

Bintang mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa sebenarnya perempuan merupakan sumber kekuatan dan dapat berperan dalam pembangunan bangsa.

"Perempuan memiliki kualitas yang berharga dengan kelembutannya dan mampu menggerakkan hati banyak orang untuk bersama-sama mencapai perubahan," kata dia.

Baca juga: Wury Maruf Amin: Hari Ibu Momentum Refleksikan Perjuangan Perempuan Masa Lalu

Ketangguhan perempuan juga dinilainya terlihat di masa-masa sulit, salah satunya seperti situasi pandemi Covid-19 saat ini yang menjadikan perempuan sebagai penjaga keluarga.

Namun, Bintang menyayangkan bahwa kekuatan-kekuatan perempuan tersebut jarang mendapat perhatian dari pihak-pihak lain.

Padahal secara tegas, kata dia, Indonesia mengakui dan menjamin pemenuhan hak-hak asasi dan perlindungan bagi setiap orang dengan prinsip kesetaraan.

"Perempuan dan laki-laki harus memiliki kesempatan yang sama untuk turut berperan dalam pembangunan bangsa," kata dia.

"Di negara yang mengedepankan persatuan dan kesatuan ini, tidak ada ruang bagi diskriminasi dalam bentuk apapun terutama bagi perempuan," ujar Bintang.

Baca juga: Menteri PPPA: Peran Perempuan dalam Penanganan Covid-19 Tak Dapat Dikesampingkan

Bintang menegaskan, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan harus dapat dijamin dalam kondisi apa pun.

Dengan demikian, maka sudah sepatutnya peran semua pihak dikedepankan dalam pembangunan bangsa, terutama perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com