Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Covid-19 Klaster Santri Hanya Terjadi di 3 Pesantren

Kompas.com - 07/08/2020, 18:22 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Fachrul Razi menyebut, hingga saat ini, kasus Covid-19 di lingkungan santri hanya terjadi di 3 pesantren.

Jika dipersentasekan, angka tersebut tak sampai 1 persen dari jumlah total pesantren di Indonesia.

"Alhamdulillah sejauh ini boleh dikatakan yang baru kita tahu yang terkena menjadi klaster ya hanya 3 pesantren kalau tidak salah saya. Jadi kalau dihitung presentasenya hanya 0,000 sekian persen," kata Fachrul dalam sebuah forum virtual yang digelar Kemendikbud RI, Jumat (7/8/2020).

Menurut Fachrul, sejak Covid-19 menjadi pandemi, tak seluruh pesantren tutup dan memulangkan santrinya ke rumah.

Baca juga: Kemenag: Baru 8.085 Pesantren Kembali Membuka Kegiatan Pembelajaran

Banyak pesantren yang tetap menggelar kegiatan pembelajaran seperti biasa, utamanya di daerah yang dibolehkan pemerintah.

Hanya saja, diwajibkan bagi mereka untuk menjamin keamanan ustaz, guru, dan santri dari penularan virus melalui penerapan protokol kesehatan.

Hal inilah yang menurut Fachrul menyebabkan kecilnya angka penularan Covid-19 di lingkungan pesantren.

"Memang pada saat mulai terjadinya Covid pesantren itu ada sebagian yg tetap buka seperti biasa saja, tidak peduli zonanya apa," ujar Fachrul.

Baca juga: Fakta Klaster Pondok Pesantren Wonogiri, Berawal Seorang Pengasuh Pulang dari Demak hingga 35 Santri Positif Covid-19

"Ada yang sebagian memulangkan, belakangan kemudian mendatangkan kembali. Ada yang memulangkan semua, dan pelan-pelan kemudian mendatangkan kembali," tuturnya

Namun demikian, menurut Fachrul, mengontrol pengendalian virus di lingkungan pesantren lebih mudah dibandingkan di sekolah.

Sebab, di pesantren, santri, ustaz maupun guru berada di lingkungan yang sama dalam waktu lama dan tidak keluar masuk setiap hari sebagaimana siswa dan guru di sekolah.

"Begitu santri masuk, ustaz-ustaz masuk, mereka nggak ke mana-mana lagi. Sehingga sudah betul-betul dia masuknya sehat, di dalam suasana sehat kemudian nggak boleh keluar lagi, protokol kesehatan diterapkan ya Alhdmulillah semua sehat," kata Fachrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com