Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Sebut Pelaku UMKM Mulai Sadar Berjualan Online

Kompas.com - 15/07/2020, 21:27 WIB
Irfan Kamil,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, terjadi pergeseran trend penjualan dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yakni dari offline menjadi online.

Menurut Teten, saat ini pelaku UMKM sudah terhubung dengan market place sehingga penjualannya lebih mudah dan produk yang dijual lebih higienis. Contohnya adalah sektor makanan.

"Sekarang juga mereka sudah terhubung dengan market place online yang juga ikut membantu mereka," kata Teten Masduki dalam diskusi di Graha BNPB, Rabu (15/7/2020).

"Bahkan makanan yang dijual di online, seperti temen-temen di Go Food misalnya, sudah ada dapur bersama yang lebih higienis," lanjut dia.

Baca juga: Transaksi Nontunai “Zaman Now”, Tak Cuma untuk Belanja Online

Pergeseran trend penjualan ini, menurut Teten, lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Sebab, proses produksi lebih higienis dan dikemas dengan baik di dapur yang modern sehingga membuat produk lebih aman dari potensi paparan virus.

"Jadi dari proses produksinya sudah higienis sehingga produk mereka juga dikemas dengan baik, tercemar virus juga relatif kecil karena sudah di dapur dapur yang modern," tutur Teten.

Teten menambahkan, berdasarkan data BI, terjadi peningkatan belanja melalui online, terutama pada sektor makanan.

Banyak orang berusaha menghindari kerumunan dalam membeli makanan.

"Penjualan di online terdata itu ada survei yang dilakukan oleh BI itu bulan lalu naik penjualan 19 persen, Katadata malah lebih 26 persen," ujar Teten.

"Jadi memang orang kan beralih sekarang belanja sayur, belanja makanan itu kan juga lewat online itu relatif lebih disiplin, bagus dan kerumunan terhindarkan," lanjut dia.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan di Masa Pandemi, Belanja “Online” Jadi Solusi

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sendiri, saat ini, membuat pelatihan dan edukasi kepada UMKM, terutama sektor kuliner.

Sebab, setelah pandemi Covid-19 dinilai akan ada perubahan kebiasaan orang untuk lebih senang belanja di online.

"Jadi justru kita mengingatkan juga, sekarang mulai bikin pelatihan-pelatihan, juga edukasi kepada UMKM terutama di sektor kuliner. karena pasca pandemi Covid-19 akan culture barunya itu orang akan lebih senang belanja di online," ujar Teten.

"Selanjutnya, aspek kesehatan kan akan menjadi pertimbangan utama konsumen, Jadi bagaimana produk makanan minum diproses secara higienis dan bebas dari virus," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com