Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Kembangkan Alat Pengambil Spesimen Covid-19, Targetkan 1 Juta Unit

Kompas.com - 15/05/2020, 12:48 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium Universitas Indonesia (UI) dengan beberapa perusahaan mengembangkan alat yang digunakan dalam tes Covid-19, yaitu flocked swab.

Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan, flocked swab buatan Indonesia itu akan diberi nama HS 19 yang merupakan singkatan dari Hope and Solution for Covid-19.

Saat ini, flocked swab itu telah diproduksi setelah melalui tahapan riset dan pengujian.

"Melalui sinergi ini kami berhasil menciptakan HS 19 yang telah diproduksi sebanyak 50.000 unit pada batch pertama," ujar Ari dikutip dari siaran pers, Jumat (14/5/2020).

Baca juga: UPDATE: 854 Pasien Jalani Rawat Inap di RSD Covid-19 Wisma Atlet

Alat tersebut telah diserahkan pada Kamis (14/5/2020) kepada jaringan dokter Fakultas Kedokteran UI (FKUI) angkatan '95 untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan.

Menurut Ari, pihak UI menargetkan untuk memproduksi flocked swab sebanyak 1 juta unit pada Juni mendatang.

"Target kami adalah mencapai produksi 1 juta unit pada Juni tahun ini yang akan disumbangkan secara gratis kepada pemerintah untuk didistribusikan ke rumah sakit dan laboratorium rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia," kata dia.

Flocked swab sendiri merupakan alat untuk mengambil spesimen dalam pelaksanaan swab test dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Flocked swab tersebut mutlak dibutuhkan dalam tes.

Baca juga: UPDATE 15 Mei: WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Bertambah 20, Total 793 Orang

Swab test merupakan cara mendiagnosis apakah seseorang positif terinfeksi Covid-19 atau tidak. Tes itu menjadi standar diagnostik virus corona anjuran World Health Organization (WHO).

Pasalnya, hasil swab test jauh lebih tinggi dan akurat dibandingkan metode lainnya.

"Sebelum diproduksi, prototipe HS 19 telah melewati proses pengujian dari Laboratorium Mikrobiologi FKUI, untuk memastikan produk telah aman digunakan bagi tenaga kesehatan maupun pasien," kata Ari.

Baca juga: Polri: Hasil Tes Swab Pati yang Hadiri Sertijab 8 Mei Negatif Covid-19

Adapun UI mendirikan konsorsium yang terdiri atas para ahli dan peneliti dari Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

Konsorsium itu berkolaborasi dengan beberapa mitra industri yaitu Dynapack Asia Pte Ltd, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Ingress Malindo Ventures, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Langgeng Jaya, PT Indachi Prima, dan PT Sri Tita Medika.

Dalam pengerjaan riset tersebut melibatkan para insinyur dari FTUI dan dokter dari FKUI di bawah naungan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI).

Pengembangan produk HS 19 ini didanai oleh hibah Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) DISTP UI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com