Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Khusus Mendagri: Tito ke RSUP Persahabatan untuk Lihat Jenazah Kepala PPATK

Kompas.com - 14/03/2020, 22:24 WIB
Sania Mashabi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Kastorius Sinaga membenarkan Mendagri Tito Karnavian sempat mendatangi RSUP Persahabatan, Jakarta, Sabtu (14/3/2020) siang.

Menurut dia, kedatangan Mendagri hanya untuk melihat melihat jenazah Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin.

"Dalam rangka itulah mobil dinas Mendagri Tito tampak dan dipotret oleh wartawan sehingga muncul spekulasi," kata Kastorius dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Sempat Datangi RSUP Persahabatan

Kartorius mengatakan, sebelum ke RSUP Persahabatan, sejak Sabtu pagi hingga siang, Mendagri berada di Karawang, Jawa Barat, untuk mendampingi istrinya menghadiri HUT PKK ke-45.

Ia memastikan Tito sampai saat ini masih dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit virus Corona atau Covid-19.

Sebelumnya, Tito Karnavian terpantau wartawan sempat datang ke RSUP Persahabatan.

Tito datang menumpang mobil dinasnya dengan pelat nomor RI-21. Namun, tak diketahui apa tujuan Tito datang ke RSUP Persahabatan.

Baca juga: Hasil Tes Kedua Kepala PPATK Negatif Corona, Keluarga Jemput Jenazah di RSUP Persahabatan

Mobil Tito kala itu berhenti sejenak di Lobi Griya Puspa. Adapun di Griya Puspa terdapat ruangan rawat isolasi di dalamnya.

Ketika telah membuka pintunya dan melihat para wartawan, Tito kemudian enggan turun dari mobilnya.

Lalu tiba-tiba mobil tersebut kemudian pergi meninggalkan rumah sakit.

Di lobi itu juga terdapat ambulans dengan petugas yang mengenakan alat pelindung diri. Petugas tersebut sempat bolak-balik.

Adapun almarhum Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dipastikan negatif Covid-19 atau virus Corona.

Baca juga: Kepala PPATK Tutup Usia karena Pneumonia, Ginjal, hingga Diabetes

Direktur Utama RS Persahabatan Rita Rogayah mengungkapkan, Kiagus wafat karena infeksi saluran nafas bawah atau pneumonia.

Selain itu, ada pula penyakit bawaan yang diderita Kiagus, yakni diabetes dan ginal.

“Jadi tolong diingat, bapak yang meninggal hari ini, bukan karena Covid-19. Kalau di istilah kita penyakit infeksi saluran nafas bawah itu adalah pneumonia. Ada juga diabetes dan gangguan pada ginjalnya. Jadi ingat bukan karena covid-19,” ujar Rita di RSUP.

Rita mengaku, Mantan Sekjen dan Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan tersebut sempat menjadi pasien dalam Pengawasan (PDP).

Namun, selama jalani perawatan intensif di RSUP Persahabatan, Kiagus menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali. Hasilnya negatif Corona.

Setelah almarhum Kiagus dinyatakan negatif covid-19, jenazah kemudian dijemput oleh keluarga dan dibawa untuk disemayamkan di kediamannya di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com