Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 134 Spesimen Virus Corona, Semua Negatif

Kompas.com - 27/02/2020, 14:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, hingga saat ini ada 134 spesimen dari suspect virus corona di Indonesia. Dari jumlah itu, semuanya dinyatakan negatif.

"134 kalau enggak salah. Update jam 18.00 WIB kemarin, tanggal 26 Februari, ada 134 spesimen yang sudah kita periksa sampai detik ini hasilnya semuanya negatif," ujar Terawan di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Saat ditanya mengapa jumlah spesimen masih sedikit, Terawan mengatakan, tak  mungkin memeriksa semua orang untuk dijadikan spesimen virus corona.

Baca juga: Dampak Corona, Tamu Hotel Kapsul di Bandara Soekarno-Hatta Turun 50 Persen

Ia mengatakan, pemeriksaan dilakukan hanya kepada orang yang menunjukkan gejala yang mirip dengan terinfeksi virus corona.

"Kurangnya gimana? Wong untuk 188 orang (WNI dari World Dream) aja kita bisa (tampung). 1.000 orang kita juga punya (tempat). Tapi ya tadi efisien. Coba yang di sini kita swipe semua, pasti kalian enggak mau," lanjut Terawan.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, hingga Senin (17/2/2020), sudah ada 104 spesimen dari suspect virus corona di Indonesia.

Baca juga: Menkes: Pasien yang Meninggal di RS Kariadi Semarang karena Virus H1N1, Bukan Covid-19

Dari jumlah tersebut, sebanyak 102 spesimen dinyatakan negatif terinfeksi virus corona. Sedangkan 2 spesimen masih dikaji.

"Sampai saat ini sudah ada 104 spesimen. 102 negatif. 2 masih proses," ujar Muhadjir di Gedung Bina Graha Kantor Staf Pfesiden (KSP), Jakarta, Senin (17/2/2020).

Muhadjir mengatakan, pemerintah terus melakukan observasi terhadap orang yang menunjukkan gejala yang mirip saat terinfeksi dengan virus corona, terutama bagi mereka yang baru pulang dari dataran China dan sejumlah negara yang warganya terinfeksi virus tersebut.

Baca juga: Kedutaan Besar AS Khawatir terhadap Penanganan Virus Corona di Indonesia

Karenanya, setiap hari Kementerian Kesehatan terus menerima spesimen suspect virus corona dari seluruh Indonesia untuk diteliti.

"Ini untuk memastikan sampai sekarang kita masih nol, dan mudah-mudahan, yang terjangkit corona virus di Indonesia (tetap nol)," lanjut Muhadjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com