Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Rumah Rusak Akibat Hujan dan Angin Kencang di Yogyakarta

Kompas.com - 30/12/2019, 09:22 WIB
Markus Yuwono,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang mengakibatkan puluhan rumah rusak, dan beberapa pohon tumbang di kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (29/12/2019) petang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyiapkan status darurat banjir dan longsor untuk kesiapsiagaan bencana saat musim penghujan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan tercatat sebanyak 28 rumah rusak ringan dan satu rusak berat akibat hujan deras disertai angin kencang.

Selain itu sejumlah fasilitas seperti jaringan listrik, dan jalan sempat terganggu akibat tertimpa pohon tumbang.

Baca juga: Jangan Paksakan Berkendara saat Hujan Deras Plus Angin Kencang

Adapun lokasi angin kencang di Desa Getas, dan Dengok, Kecamatan Playen; Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong; dan Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari.

Sementara untuk fasilitas umum seperti Jaringan listrik terputus akibat pohon tubang di Desa Bleberan, Desa Getas, Desa Banaran, di kecamatan Playen.

Pohon tumbang juga sempat menutup akses jalan seperti di Jalan karangmojo-Ponjong, Jalan Kesatrian Wonosari, Getas, dan Playen-Imogiri.

"Hujan deras, Petir, dan angin kencang Minggu sore menyebabkan rumah rusak ringan dan berat, serta faslitas umum akibat pohon tumbang," kata Edy saat dihubungi Kompas.com  Senin (30/12/2019).

Tim Reaksi Cepat (TRC) dibantu relawan langsung membersihkan material agar jalan bisa dilalui. 

"Untuk rumah rusak ringan sudah terkondisikan, sementara yang rusak berat akibat pohon tumbang perlu penanangan lebih jauh," ucapnya.

Edy mengatakan, pada musim hujan selain angin kencang, banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai.

BPBD Gunungkidul siap menetapkan status darurat banjir dan longsor. BPBD sudah mengirim surat ke bupati agar status darurat banjir dan longsor segera ditetapkan.

Peningkatan status ini juga mengacu pada hasil koordinasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) yang memaparkan bahwa adanya pengingkatan itensitas hujan dan sudah merata di seluruh wilayah.

"Surat masih di bagian hukum dan mudah-mudahan sebelum awal tahun, status darurat banjir dan longsor segera ditetapkan," ucapnya.

Adapun potensi longsor tersebar di beberapa kecamatan seperti Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Ponjong dan Semin.

Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Rusak 21 Rumah di Banjar, Kalsel

Sedangkan untuk banjir kerawanan di wilayah Desa Mertelu, Gedangsari, sepanjang aliran Kali Oya dan Kali Besole di Kota Wonosari.

Selain itu, potensi banjir tidak hanya berada di daerah aliran sungai karena di beberapa titik seperti Tanjungsari, Saptosari dan Purwosari juga rawan dikarenakan serapan luweng yang tersumbat sehingga menyebabkan genangan air.

"Peningkatan status ini masyarakat tak perlu khawatir karena peningkatan status untuk mempermudah penanganan saat bencana. Yang terpenting masyarakat waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com