JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mencatat masih terdapat sejumlah aksi unjuk rasa di wilayah Papua dan Papua Barat, pada Rabu (21/8/2019), yang memprotes penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Di Fakfak, Papua Barat, terdapat aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 500 orang.
Aksi tersebut sempat memanas, yang diduga dipicu pengibaran bendera Bintang Kejora. Bendera itu kerap kali dikaitkan dengan referendum Papua.
"Di Pasar Thumburuni, pukul 09.00-13.00 WIT, telah selesai dengan massa kurang lebih 500. 1 korban luka berat karena bentrok antar massa," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Rabu.
Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Mengenai Penyebab Kericuhan di Fakfak
Satu korban luka merupakan warga. Namun, tidak disebutkan lebih lanjut mengenai penyebab luka warga tersebut.
Akibat aksi itu, polisi mencatat dua bangunan mengalami kerusakan, dua mobil, serta kaca sejumlah rumah pecah.
Kemudian, aksi juga terdeteksi di Sorong dengan massa berjumlah 2.000 orang dan di Maybrat dengan total 200 orang. Namun, aksi di kedua daerah tersebut berjalan lancar.
Baca juga: Duduk Perkara Kerusuhan di Fakfak dan Timika
Sementara, untuk wilayah Papua, terdapat aksi unjuk rasa di Timika dan Biak.
Aksi di kantor DPRD Kabupaten Mimika tersebut diikuti sekitar 5.000 orang.
Tak ada korban jiwa saat aksi tersebut. Namun, terdapat sejumlah kerugian materiil berupa bangunan dan kendaraan.
"Timika, di Kantor DPRD, pukul 08.00-14.00 WIT, telah selesai dengan massa kurang lebih 5.000 orang, korban nihil, kerugian materi yaitu 1 ruko dibakar, pos Kantor DPRD, 2 mobil patroli, 1 bus, dan 1 truk pecah kaca, serta beberapa motor rusak," ungkapnya.
Baca juga: Situasi di Timika Mimika Mulai Kondusif, Kapolres Patroli Keliling Kota
Selanjutnya, Dedi mengatakan, terdapat aksi unjuk rasa di Biak. Situasi berlangsung kondusif, dan sejumlah perwakilan massa sedang berdialog dengan Bupati Biak.
Seperti diberitakan, aksi solidaritas Papua muncul di berbagai kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, seperti yang terjadi di Manokwari, Jayapura dan Sorong, Senin (19/8/2019).
Baca juga: Puluhan Orang Diamankan Pasca-rusuh di Timika
Sementara, situasi di Manokwari, Sorong, dan Jayapura, menurut Polri, sudah kondusif dan kegiatan masyarakat sudah mulai berjalan normal, pada Rabu hari ini.
Aksi unjuk rasa ini merupakan dampak dari perlakuan diskriminatif dan tidak adil yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, dalam beberapa waktu terakhir.