Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cengkeraman dan Bisikan, Kenangan Terakhir Mahfud Bertemu Mbah Moen

Kompas.com - 06/08/2019, 17:53 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengenang pertemuan terakhirnya dengan tokoh Nadhlatul Ulama yang wafat hari ini, Selasa (6/8/2019), KH Maimun Zubair.

Dalam akun Twitter @mohmahfudmd pada Selasa, Mahfud mengatakan, pertemuan terakhirnya dengan KH Maimun Zubair sangat berkesan. Pertemuan dilakukan di Yogyakarta, saat pernikahan putri Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh.

Mbah Moen menahan Mahfud cukup lama untuk membicarakan sesuatu hal sambil setengah berbisik.

"Pertemuan terakhir itu sangat berkesan bagi saya karena Beliau menahan saya, mencengkeram lengan saya, sampai lama untuk berbicara setengah berbisik," kata Mahfud.

Baca juga: Jubir Prabowo: KH Maimun Zubair Merawat Islam Harmonis dengan Keindonesiaan

Mahfud mengatakan, ketika itu KH Maimun Zubair ingin menyampaikan hal penting. Ia pun mendengarkan dengan serius apa yang disampaikan Tokoh PPP itu.

"Saya ingin menyampaikan hal penting, mau ya?" kata Mbah Moen.

"'Ya, Mbah', jawab saya. Kemudian beliau berbicara serius setengah berbisik sampai agak lama," ujar Mahfud.

Dalam unggahan di akun Twitter, Mahfud tidak menjelaskan secara detail.

Kompas.com yang menghubungi Mahfud pun berusaha mengetahui isi pertemuan.

Menurut Mahfud, secara umum bisikan itu berisi nasehat tentang bagaimana menjaga Indonesia dan membumikan Islam di Indonesia.

"Itu hanya nasihat pribadi saja, nasihat tentang bagaimana menjaga Indonesia, bagaimana cara membumikan Islam di indonesia agar tidak terlihat sangar, tapi banyak loh bukan hanya itu," ujar Mahfud saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/8/2019).

Baca juga: Sosok Kiai Maimun Zubair di Mata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

Mahfud mengatakan, ketika KH Maimun Zubair berbicara lama dan berbisik dengan serius kepada dirinya, Mbah Moen didampingi oleh Nyai Maimoen dan keluarga.

Ada juga Supri, staf yang sering mendampingi Mbah Moen dan ada aktivis PPP Arwani Thomafi.

"Itu kenangan terakhir saya dengan Beliau. Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Mbah Moen," ucapnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: KH Maimun Zubair

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com