Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Kemarau Agustus, Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan NTT Potensi Karhutla

Kompas.com - 28/06/2019, 18:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di Indonesia tahun ini akan terjadi pada bulan Agustus. Maka dari itu, di beberapa wilayah pun memiliki potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan mengatakan, potensi terjadinya karhutla terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Untuk sekarang dari pantauan kami titik panas karhutla belum banyak ya, walaupun per daerah seperti Riau kemarin terjadi karhutla pada Januari hingga Februari. Namun, dengan puncak musim kemarau di bulan Agustus, potensi karhutla di empat pulau tadi akan terjadi," ujar Dodo dalam konferensi pers info terkini bencana alam di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (28/6/2019).

Baca juga: Luas Karhutla di Riau Sejak Januari Capai 3.159 Hektare

Dodo menambahkan, untuk saat ini, di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan NTT belum ada laporan yang menyatakan siaga kebakaran hutan. Namun, pada Agustus diprediksi terjadi seiring puncaknya musim hujan ditambah adanya el nino.

"Puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi di bulan Agustus. Di beberapa wilayah, seperti Jawa Timur bahkan sudah 60 hari tanpa hujan sejak awal Juni," ujar Dodo.

Ia menjelaskan, kondisi iklim kemarau di Jawa Timur sudah parah. Kekeringan serupa juga terjadi di Jawa Tengah dengan tidak mengalami hujan dalam satu bulan ini.

Baca juga: Masuk Musim Kemarau, 1.007 Hektar Sawah di Cianjur Terancam Kekeringan

Adapun di wilayah lain, lanjutnya, seperti Sumatera juga sudah memasuki musim kemarau namun belum ada tanda-tanda adanya titik kebakaran hutan maupun lahan.

"Tahun ini memang puncak kemarau akan lebih parah dibandingkan 2018 ya karena ada el nino. Tahun lalu el nino enggak muncul," paparnya kemudian.

Maka dari itu, seperti diungkapkan Dodo, musim kemarau tahun 2019 akan terasa lebih kering dibandingkan 2018. Adapun untuk durasi kemarau tahun ini bervariasi.

"Bervariasi, ada wilayah yang sudah kemarau mulai April, ada yang baru mulai Mei, Juni pun ada. Nanti Juli hampir semua daerah sudah mulai masuk dan puncak kemarau pada Agustus," jelasnya.

Kompas TV Dataran tinggi Dieng yang berada di perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah sudah diselimuti oleh kristal es, yang merupakan kristalisasi embun akibat suhu dingin. BMKG menyebutkan fenomena es atau yang disebut embun upas di Pegunungan Dieng merupakan fenomena periodik yang lazim terjadi setiap tahun. Fenomena ini biasanya terjadi di penghujung musim kemarau, yakni bulan Juni hingga Agustus. BMKG memperkirakan kondisi ini akan terus terjadi hingga puncak musim kemarau hingga akhir Agustus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com