Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Bantah Isu Akan "Kerdilkan" Polri Jika Terpilih Jadi Presiden

Kompas.com - 08/03/2019, 21:12 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto membantah isu dirinya akan mengecilkan institusi Polri dengan menempatkannya di bawah kementerian jika terpilih pada Pilpres 2019.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato kebangsaan bertajuk 'Renaisans Indonesia' di kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jumat (8/3/2019).

"Sekarang ada yang takut-takuti supaya polisi gerak ancam kita. Dikatakan polisi kalau Prabowo presiden akan di bawah kementerian, akan dikecilin," ujar Prabowo.

Baca juga: Dengan Nada Bercanda, Prabowo Sentil Panitia Pidato Kebangsaan di Kampus UKRI

Prabowo memastikan isu tersebut tidak benar. Alih- alih mengerdilkan peran Polri, Ketua Umum Partai Gerindra ini justru berkomitmen perkuat Polri demi terwujudnya Indonesia yang adil makmur.

"Polisi, tentara, jaksa, hakim, dan seluruh aparat negara itu adalah milik rakyat Indonesia. Yang penting mereka membela rakyat. Saya akan tanya senior dan petinggi-petinggi Polri bagaimana sebaiknya korps ini dikelola," kata dia.

Prabowo pun berkomitmen untuk memperkuat seluruh lembaga penegak hukum termasuk Polri.

Baca juga: Prabowo: Elite di Jakarta Hatinya Sudah Beku!

Ia mengatakan, Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai ancaman krisis. Mulai dari krisis pangan, krisis sumber daya alam hingga krisis air.

Untuk menghadapi ancaman krisis itu, kata Prabowo, Indonesia butuh pemerintahan yang kuat dan bersih yang ditopang oleh lembaga penegak hukum yang kuat pula.

"Kita harus bangkit dari krisis dan punya pemerintahan yang bisa hadapi tantangan besar. Karenanya kita harus punya lembaga penegak hukum yang kuat. Hakim unggul, jaksa yang unggul, polisi yang unggul," kata Prabowo.

Kompas TV Di Arjuna Tailor yang terletak di kota #Solo inilah #batik dari relawan Joko Widodo dijahit. Kain batik bermotif mega mendung dilengkapi dengan gambar jempol dan angka satu ini rencananya akan diserahkan kepada Jokowi untuk digunakan saat kampanye. Ada empat warna batik yang dibuat menjadi kemeja yaitu merah kuning hijau dan biru. Masih di kota Solo, Jawa Tengah seorang perajin batik Gunawan Muhammad Nizar menciptakan batik bermotif dua jari. Batik bermotif truntum sebagai isian. Sementara metode pembuatannya kombinasi antara cap dengan tulis. Sementara untuk warna dipilih biru bermotif putih. Menurut pemilik batik Putra Laweyan, Solo ini simbol dua jari yang digunakan Prabowo-Sandi cukup menarik untuk dibuat motif batik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com