Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf soal Indonesia Punah: Memangnya Dinosaurus?

Kompas.com - 02/02/2019, 16:20 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyindir capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang sempat menyebut Indonesia bakal punah tahun 2030.

Menurut dia, tidak benar Indonesia akan punah tahun 2030. Justru, ke depannya Indonesia akan lebib maju, sejahtera, dan kuat jika dibangun bersama-sama.

"Ada lagi yang bilang nanti Indonesia akan punah, memangnya purbakala? Memangnya dinosaurus?" Kata Ma'ruf dalam acara Istighosah bersama Nahdliyyin dan warga Jakarta Pusat, di Gelanggang Remaja Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1/2019).

"Indonesia akan lebih maju, akan lebih sejahtera, akan lebih kuat, karena kita selain menjaga, kita akan bangun Indonesia lebih baik lagi di masa yang akan datang," sambungnya.

Ma'ruf kemudian mengatakan, peserta pemilu dan pendukung tak boleh berkampanye menggunakan cara-cara hoaks. Jangan sampai pula terlontar kalimat-kalimat yang tidak baik dan cenderung berbentuk makian. Hal ini sebut dia, bisa merusak keutuhan NKRI.

Menurut Ma'ruf, penting untuk menjaga hubungan satu dengan yang lain. Apalagi, belakangan muncul orang-orang yang mengaku baik tetapi pada faktanya tidak santun.

"Sekarang kalau kita lihat, dai-dai yang tidak santun. Saya menyebutnya banyak al makium-al makium. Itu bukan ahli Mekah, tapi ahli maki-maki," ujar Ma'ruf

Ma'ruf yakin, dengan menjaga persatuan dan kesatuan, NKRI akan utuh. Pancasila pun akan semakin kuat.

"Makanya kita sepakat dengan Pak Jokowi untuk menjaga keutuhan bangsa ini, dan bangsa ini harus jaya, jangan sampai ada yang bilang negara ini mau bubar. Bakal bubar atau tidak NKRI?" seru Ma'ruf di hadapan audiens.

Atas seruan Ma'ruf, audiens serentak menjawab "tidak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com