Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Manfaatkan Pemilu 2019 sebagai Pesta Demokrasi, Bukan Ajang Konflik

Kompas.com - 29/01/2019, 10:44 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.

“Saya sampaikan harapan dan permohonan kepada para pemimpin parpol dari pusat dan daerah, seluruh masyarakat pemilih marilah kita manfaatkan pemilu sebagai pesta demokrasi bukan sebagai ajang konflik. Bukan sebagai suatu kesempatan saling membenci, saling menjelekkan, saling menista,” ujar Wiranto seusai memberikan pembekalan kepada anggota TNI-Polri saat rapat pimpinan bersama, di Gedung STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).

“Tapi, saling adu kompetisi untuk hasilkan pemimpin yang berkualitas ke depan nanti,” lanjut Wiranto.

Baca juga: Pesan Menko Polhukam untuk TNI-Polri Terkait Pemilu 2019

Masyarakat diminta untuk lebih cermat memilih wakil rakyat dalam Pemilu 2019, serta mengetahui rekam jejak para kandidat.

“Harus tahu pemimpin mana yang dipilih, eksekutif, legislatif, pemimpin mana artinya pemmpin yang betul-betul memiliki kualitas, kompetensi, track record yang jelas,” kata Wiranto.

“Sehingga kita bisa memastikan 5 tahun ke depan, apa yang kita lakukan terus berkesinambungan,” lanjut dia.

Pembekalan TNI-Polri untuk sukseskan Pemilu 2019

Sebelumnya, Wiranto memberikan pembekalan kepada anggota TNI-Polri saat rapat pimpinan bersama di Gedung STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).

Wiranto menekankan sinergitas anggota TNI-Polri untuk menyukseskan Pemilu 2019 berjalan tertib, aman lancar, dan sukses.

“Pagi ini saya diundang untuk memberikan pembekalan kepada para pejabat teras TNI-Polri di seluruh Indonesia yang menyangkut bagaimana kita melakukan upaya untuk mengamankan, bersinergi dan mensukseskan Pemilu 2019 yang akan kita laksanakan,” kata Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com