Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Instruksikan 3 Pejabat Ini Tinjau Langsung Lokasi Bencana Banten dan Lampung

Kompas.com - 23/12/2018, 12:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo, Minggu (23/12/2018) pagi, telah memerintahkan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga meninjau langsung wilayah terdampak bencana tsunami di Banten dan Lampung.

“Tadi pagi sudah saya perintahkan Kepala BNPB, Mensos, Panglima, ke semua untuk bergerak di lapangan,” ujar Jokowi di sela kunjungan kerja di Tana Toraja, Sulawesi Tengah, Minggu pagi.

Baca juga: Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Musibah Tsunami di Banten dan Lampung

Sejak Minggu dini hari, Presiden mengaku, sudah mendapatkan laporan soal jumlah korban, baik yang meninggal dunia, maupun yang luka-luka.

“Terakhir tadi saya mendapatkan laporan berapa yang meninggal karena tsunami ini. Tetapi memang datanya masih dalam proses berkembang,” ujar Jokowi.

Presiden Jokowi telah meminta kementerian dan lembaga terkait untuk melaporkan perkembangan mengenai korban dan kondisi kerusakan materi kepada dirinya secara berkala.

Baca juga: Beredar Kabar Tsunami Lanjutan di Banten, Ini Klarifikasi BNPB

Ia berharap kementerian serta lembaga terkait bekerja cepat dan sigap di dalam mengembalikan kondisi area terdampak bencana seperti sedia kala.

“Intinya, kita ingin agar tanggap darurat ini dikerjakan di lapangan dengan cepat dan sebaik-baiknya,” ujar Jokowi.

Kompas TV Camat Carita, Suntama mengatakan proses evakuasi terus dilakukan sejak tadi malam, terutama mengevakuasi warga dan wisatawan yang menginap di penginpan di sekitar pantai. Kendalanyanya tidak adanya alat berat menyusahkan proses evakuasi terutama pada bangunan di pinggir pantai. Cuaca hujan sejak malam juga memperlambat proses evakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com