Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dia Cari Pesawat Pertama karena Mengejar Upacara Sumpah Pemuda"

Kompas.com - 04/11/2018, 20:16 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Sidik, ayah dari seorang korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP bernama Dodi Junaidi (40) mengungkapkan, anaknya baru bertugas sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus di Kejaksaan Negeri Pangkal Pinang selama tujuh bulan.

Sebelumnya, Junaidi bertugas di Kejaksaan Negeri Bengkulu.

Menurut Sidik, anaknya mengambil penerbangan pertama pada Senin (29/10/2018) karena akan mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Sidik tampak tegar saat menjelaskan alasan anaknya pergi ke Pangkal Pinang.

Baca juga: Enam Jenazah Korban Lion Air Diserahkan kepada Keluarga

Ia menjawab satu per satu pertanyaan dengan sabar sesaat setelah serah terima jenazah secara simbolis dari pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati kepada keluarga, Minggu (4/11/2018).

Hanya tampak raut kesedihan di wajahnya, namun Sidik berusaha untuk tidak menangis.

"Pada saat kejadian itu, dia mencari pesawat yang paling pertama ke Pangkal Pinang karena mengejar upacara sumpah pemuda di kantornya," ujar Sidik di RS Polri.

Sidik mengaku, Dodi selalu ke Jakarta setidaknya dua pekan sekali untuk menemui istri dan anak-anaknya yang tinggal di daerah Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

"Enggak selalu setiap weekend (ke Jakarta) tapi biasanya dua minggu sekali. Dia meninggalkan tiga anak, anak pertama kelas 1 SMP, anak kedua kelas 6 SD, dan anak terakhir kelas 2 SD," kata Sidik.

Nantinya, lanjut Sidik, jenazah Dodi disemayamkan terlebih dahulu di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur sebelum dimakamkan di pemakaman umum daerah Bintaro, Tangerang Selatan.

"Insyaallah besok setelah serah terima dari pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Timur ke keluarga, akan langsung dimakamkan jam 09.00 WIB," kata Sidik.

Tak lupa, Sidik mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim gabungan yang telah membantu evakuasi dan identifikasi Junaidi.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada tim semuanya yang telah mengevakuasi korban termasuk anak saya," katanya.

Baca juga: Hari Ketujuh Evakuasi Lion Air JT 610, 32 Kantong Jenazah Korban Diangkat

Dodi Junaidi adalah salah satu dari tujuh jenazah yang berhasil teridentifikasi pada Minggu. Keenam jenazah lainnya adalah Rohmanir Pandi Sagala (23), Verian Utama (31), Muhammad Nasir (29), Janry Efriyanto Sianturi (26), Karmin (68), dan Harwinoko (54).

Hingga Minggu Malam, RS Polri telah mengidentifikasi Lion Air 14 jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP.

Kecelakaan Lion Air JT 610 terjadi pada Senin (29/10/2018) dan serpihan pesawat ditemukan di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat tersebut mengangkut 181 penumpang dan 8 awak pesawat. 

Kompas TV Jenazah penumpang lion air PK-LQPatas nama Wahyu Susilo dimakamkan di Temanggung, Jawa Tengah. Proses pemakaman diikuti oleh keluarga dan kerabat serta pihak perwakilan dari Lion Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istri Ungkap SYL Suka Marah jika Ia Masih Beli Tas

Istri Ungkap SYL Suka Marah jika Ia Masih Beli Tas

Nasional
Brimob Keliling Kejagung Disebut Rangkaian dari Penguntitan Jampidsus

Brimob Keliling Kejagung Disebut Rangkaian dari Penguntitan Jampidsus

Nasional
KPK Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi di PT PGN

KPK Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi di PT PGN

Nasional
KPK Panggil Pengacara Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

KPK Panggil Pengacara Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Nasional
Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Nasional
Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Nasional
Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Nasional
Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Nasional
Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Nasional
Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Nasional
Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Nasional
Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Nasional
Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com