Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bergulir 4 Tahun, Program Revolusi Mental Terus Berproses

Kompas.com - 27/10/2018, 08:26 WIB
Haris Prahara,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gerakan Nasional Revolusi Mental merupakan salah satu program andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Setelah berjalan lebih kurang empat tahun, gerakan itu diklaim kian mengakar dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuida, terwujudnya semangat revolusi mental dapat dilihat dari berbagai indikator.

Aspek itu, misalnya membaiknya sinergi program dan kebijakan pemerintah, meningkatnya pelayanan publik, dan serta meratanya pembangunan manusia dan infrastruktur.

BACA JUGA: Capaian Revolusi Mental dalam 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

"Sebagai gerakan bersama, sinergi lintas instansi menjadi kunci pelaksanaan gerakan nasional tersebut. Itulah lokomotif untuk perubahan menuju Indonesia lebih baik," ucap Nyoman dalam keterangan tertulis pada Kompas.com, Jumat (26/10/2018).

Masyarakat pun, lanjut Nyoman, juga bisa melihat capaian program revolusi mental melalui program turunan, seperti Gerakan Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, dan Bersatu.

Guna menunjukkan beberapa capaian program revolusi mental tersebut, Kemenko PMK menyelenggarakan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental, di Manado, Sulawesi Utara, pada 26-28 Oktober ini.

"Melalui Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental, Kemenko PMK ingin menyebarkan semangat revolusi mental kepada masyarakat luas, khususnya Manado dan sekitarnya," ujar Nyoman.

Adapun pergelaran itu diisi dengan aneka acara, seperti pemutaran film bertema revolusi mental, rembuk nasional, pameran inovasi layanan publik, hingga karnaval.

BACA JUGA: Menko PMK Resmikan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com