Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergerak di 12 Provinsi, Timses Jokowi-Ma'ruf Resmikan "Akar Rumput"

Kompas.com - 26/10/2018, 18:49 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Bidang Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq, meresmikan "Akar Rumput", kelompok relawan bagi capres dan cawapres nomor urut 01 itu.

Relawan tersebut akan fokus di 12 provinsi prioritas di Indonesia yang dinilai penting sebagai basis suara selain Ibu Kota.

"Gerakan-gerakan TKN maupun relawan secara keseluruhan masih dominan di Jakarta. Belum banyak relawan di daerah luar Jakarta yang bisa masuk ke masyarakat," kata Maman, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018).

Baca juga: Relawan Jokowi-Maruf Luncurkan Situs Web Tangkal Hoaks

Maman mengatakan, yang dibutuhkan timnya saat ini adalah relawan teritorial atau wilayah.

Para relawan ini akan bertugas ke daerah-daerah dan membantu masyarakat, seperti mitigasi bencana.

"Di relawan, kami bikin crisis center. Penyuluhan mitigasi bencana dan sebagainya. Melalui relawan ini juga, kami akan mengumpulkan sejuta testimoni untuk Jokowi," ujar Maman.

Testimoni tersebut, lanjut dia, berguna untuk menyerap harapan dan perbaikan yang harus dilakukan Jokowi-Ma'ruf.

"Enggak harus pujian terhadap Jokowi, tetapi juga harapan ke depannya," kata politikus PKB ini.

Baca juga: Relawan Jokowi Jatim Siapkan Tokoh Muda untuk Gaet Swing Voters

Sementara itu, Ketua Tim Akar Rumput, Ridha Saleh, mengemukakan, Akar Rumput akan bekerja di 12 provinsi, Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Banten, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

"Kita harus banyak pemimpin lokal yang akan jadi juru bicara di lapangan. Karena banyak isu-isu yang belum dipahami masyarakat, seperti hutang, tol laut, dan lainnya," ujar dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Jokowi-Ma'ruf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com