Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Elektabilitas, Ma'ruf Amin Tak Hanya Fokus ke Pesantren

Kompas.com - 10/10/2018, 16:57 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) menyambangi rumah cawapres nomor urut satu Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/10/2018).

Usai pertemuan, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya melakukan konsolidasi dengan Ma'ruf Amin dan timnya terkait berbagai isu terkini, termasuk soal komunikasi politik.

Hasto tak memungkiri salah satu bahasan yang diangkat yakni terkait upaya untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kami meyakini dengan langkah-langkah yang terorganisir melibatkan seluruh partai politik ada sembilan partai, ada seluruh caleg, relawan ini dalam waktu-waktu yang akan datang akan segera semakin naik (elektabilitas)," ujarnya.

Baca juga: Survei SMRC: Jokowi-Maruf Amin 60,4 Persen, Prabowo-Sandiaga Uno 29,8 Persen

Saat ditanya apakah Ma'ruf Amin akan difokuskan untuk lebih sering berkunjung ke pesantren-pesantren, Hasto justru mengatakan bahwa Ma'ruf juga menaruh perhatian kepada segmen lain.

Segmen lain yang ikut diperhatikan Ma'ruf kata Hasto yakni mulai segmen dari petani, ibu-ibu hingga segmen anak-anak muda.

Segmen inilah, kata Hasto, juga harus disapa, tak hanya segmen pesantren saja.

"Loh sejak dulu beliau kan menyatu dengan harapan rakyat itu sendiri. Ketika rakyat merasa perlu petunjuk perlu pedoman beliau hadir, ketika rakyat perlu semangat beliau memberikan semangat," kata dia.

Rapat di kediaman Ma'ruf Amin tak hanya dihadiri oleh Hasto. Turut hadir pula jubir TKN Deddy Mizwar dan Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com