Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Gaya Jokowi dan Iriana Saat Kontingen Indonesia Masuk ke GBK

Kompas.com - 06/10/2018, 22:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gaya Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana kompak saat kontingen Indonesia memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/10/2018) dalam pesta pembukaan Asian Para Games 2018.

Indonesia sendiri adalah kontingen terakhir yang memasuki area stadion. Saat para atlet Indonesia penyandang disabilitas berjalan memasuki area stadion, lagu “Gebyar-gebyar” berkumandang.

Lagu itu membuat nyaris seisi stadion ikut bergoyang dan bernyanyi. Tidak terkecuali,Jokowi dan Iriana.

Jokowi berdiri sambil tersenyum. Ia melambaikan tangan kanannya ke kontingen Indonesia.

Baca juga: Jokowi Pamer Keahlian Memanah saat Pembukaan Asian Para Games 2018

Sementara Iriana yang berdiri di sampungnya juga tidak mau ketinggalan. Ia memegang bendera Indonesia yang terbuat dari plastik kemudian dikibar-kibarkan ke kiri dan ke kanan.

Sampai lagu berganti menjadi “Garuda di Dadaku”, keduanya juga masih berdiri sambil bergoyang. Bahkan, kali ini Jokowi dan Iriana menggunakan bahasa isyarat bagi penyandang tuna rungu dan tuna netra.

Tangan kanannya dihadapkan ke depan dengan siku terlipat ke atas. Pergelangan tangannya digerak-gerakkn. Seiring dengan itu, tangan kirinya menepuk-nepuk siku.

Aksi Jokowi dan Iriana ini mendapat tepuk tangan meriah dari tamu dan undangan.

Hingga pukul 19.55 WIB, pesta pembukaan Asian Para Games 2018 masih berlangsung. Sejumlah atraksi tari-tarian kolosal masih menghibur penonton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com