Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendadak, Jokowi Batal Hadiri Acara PKPI di Klub Malam

Kompas.com - 25/09/2018, 20:59 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendadak batal menghadiri acara Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia di The Pallas, SCBD, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Jokowi semula dijadwalkan hadir di lokasi pukul 19.00 WIB. Kepala Negara akan memberikan pidato di acara Peluncuran Departemen e-Sports Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu.

Pasukan Pengamanan Presiden sudah memenuhi lokasi untuk melakukan pengamanan. Sejumlah menteri dan pejabat juga sudah hadir, seperti Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selain itu, hadir juga Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.

Baca juga: Kubu Jokowi Heran dengan Kritik Sandiaga soal Pembangunan Infrastruktur

Namun, hingga waktu yang dijadwalkan, Jokowi tak kunjung tiba di lokasi. Akhirnya, pada pukul 19.20 WIB, pembawa acara mengumumkan bahwa Jokowi batal hadir.

"Ada kegiatan penting yang harus dilakukan Pak Jokowi," kata pembawa acara tersebut disambut sorakan kecewa dari kader PKPI yang memenuhi lokasi acara.

Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono saat membuka acara meminta maaf kepada seluruh kader yang hadir.

"Saya mohon maaf tadi dihubungi bapak Presiden, melihat situasi dan kondisi dengan sangat menyesal beliau tidak bisa hadir bersama kita," kata Diaz.

Baca juga: Temui Jokowi, Din Syamsuddin Sampaikan Pengunduran Diri

Diaz tak menjelaskan situasi dan kondisi seperti apa yang membuat Jokowi batal hadir. Namun, situasi ruangan The Pallas yang merupakan tempat clubbing itu memang cukup penuh dengan kader PKPI.

Mereka berdiri memenuhi seluruh ruangan acara. Hanya tersedia tiga baris kursi di depan panggung untuk Jokowi dan para pejabat yang hadir.

"Terlalu semangat sih ini teman-teman," kata Diaz.

Kompas TV Joko Widodo dan Ma’ruf Amin deklarasikan diri menjadi pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

Nasional
Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Nasional
Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Nasional
Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Nasional
Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Nasional
Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Nasional
Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Nasional
Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Nasional
DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Nasional
Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Nasional
Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com