Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Cawapres Prabowo, Sandi Ungkap Ingin Perjuangkan "New Prabowo"

Kompas.com - 30/08/2018, 07:00 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkapkan ada kesalahpahaman publik dalam melihat sosok calon presiden PrabowoSubianto. Menurut Sandi, Prabowo pada dasarnya memiliki citra yang terbalik dibandingkan yang selama ini dipersepsikan masyarakat.


"Dia memang cair. 20 tahun saya kenal beliau begitu. Tapi dicitrakan militeristik, dicitrakan berjarak, padahal dia sangat humanis, humoris, jokesnya banyak sekali. Dan dia sosoknya seperti itu," kata Sandi dalam program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (29/8/2018).

Oleh karena itu, keinginannya menjadi cawapres Prabowo juga untuk mengenalkan sosok Prabowo yang baru kepada masyarakat. Ia mengakui pada Pilpres 2014, citra Prabowo yang sebenarnya sebagai sosok yang asyik, humoris, dan humanis tak tersosialisasikan dengan baik.

Baca juga: Cerita Sekjen PDI-P tentang Pelukan Jokowi-Hanifan-Prabowo di Final Pencak Silat

"Ya kita harus sosialisasikan, luruskan. Kita ingin Pak Prabowo setuju juga Pilpres 2019 ini harus fun, happy-happy aja. Ya itu Prabowo yang saya kenal," katanya.

Prabowo, kata dia, sudah memiliki pengalaman hidup yang luas. Ia menilai pengalaman itu membuat Prabowo mengubah dirinya ke arah yang lebih baik.

Sandi mencontohkan citra itu terlihat saat momen Presiden Joko Widodo, pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusuma, dan Prabowo berpelukan usai Hanifan meraih medali emas pada pertandingan final Pencak Silat Asian Games 2018 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca juga: Pencak Silat Sumbang 14 Emas, Jokowi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo

"The New Prabowo itu, nah, hari ini kita lihat Pak Prabowo berpelukan dengan Pak Jokowi habis silat itu. Tadi kita lihat dia juga jemput Ibu Mega (Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri), sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia. Dia jemput Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla), habis itu, dia jemput Pak Jokowi," katanya.

Sandi juga menyinggung kisah lama usai Prabowo kalah dari Jokowi di Pilpres 2014. Waktu itu, para konsultan dan partai koalisi menyarankan Prabowo untuk tak perlu menemui Jokowi. Namun, Prabowo memutuskan sebaliknya.

"Pak Prabowo bilang, 'enggak Pak Jokowi presiden kita', dia datang dengan hormat kepada Pak Jokowi. Jadi ini kami meyakinkan rakyat Indonesia, Prabowo tulus ikhlas memperjuangkan masyarakat," katanya.

Kompas TV Berikut adalah tiga berita terpopuler hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com