Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes: Nama-nama Calon Wakapolri yang Beredar Hanyalah Isu

Kompas.com - 16/08/2018, 13:24 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan nama calon wakapolri pengganti Komisaris Jenderal Syafruddin yang selama ini beredar hanyalah isu belaka.

Seperti diketahui, Komjen Syafruddin telah meninggalkan jabatannya sebagai Wakapolri dan diangkat menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), sejak Rabu (15/8/2018).

Kemudian, santer terdengar bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Idham Azis yang akan menggantikan Syafruddin. Akan tetapi, Iqbal mengatakan belum ada nama calon secara resmi.

"Belum ada (nama wakapolri), tidak ada secara resmi, yang bergulir hanya isu," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: Ini Kriteria Calon Wakapolri Pengganti Syafruddin

"Siapapun itu yang disebut, Pak Idham Aziz pun, belum ada secara resmi dan itu bisa dikatakan isu," tambahnya.

Ia mengatakan, siapapun yang dipilih nantinya pasti memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjalankan tugasnya dan akan memberikan kontribusi kepada Polri.

Menurut Iqbal, nama Wakapolri yang baru sudah diajukan oleh Kapolri Tito Karnavian kepada Presiden Joko Widodo dan sedang dalam tahap pembicaraan.

"Jabatan Wakapolri sekarang ini sedang dikonsultasikan kepada presiden oleh Pak Kapolri karena jabatan tersebut adalah hak prerogatif Kapolri," tutur Iqbal.

Baca juga: Kapolri Akan Konsultasi ke Presiden Jokowi untuk Cari Pengganti Syafruddin

"Walaupun, harus ada konsultasi, baik secara internal maupun ke istana (ke Presiden Jokowi) dan sampai saat ini belum final," sambung dia.

Syafruddin menggantikan Asman Abnur yang mundur karena partainya, Partai Amanat Nasional (PAN), memilih untuk mengusung koalisi di luar pemerintah, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Sementara itu, partai-partai dalam koalisi pemerintahan lainnya, yakni PDI-P, Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PPP tetap mengusung Jokowi- KH. Ma'ruf Amin.

Kompas TV Syafruddin akan menggantikan tugas Asman Abnur di kabinet kerja di sisa jabatan 2014-2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com