Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hal yang Diketahui Pascagempa di Lombok

Kompas.com - 07/08/2018, 11:08 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan wilayah sekitarnya pada Minggu (5/8/2018).

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) bersama kementerian/lembaga terkait masih terus melakukan evakuasi, penyelamatan dan pencarian korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Selain itu, penanganan ribuan pengungsi pasca-gempa terus diupayakan dengan pengiriman logistik bantuan.

BNPB memprediksi jumlah pengungsi mencapai 20.000 orang.

Berikut delapan fakta terkini terkait penanganan pascagempa di Lombok:

1. 98 korban tewas, 236 korban luka

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, hingga Senin (6/8/2018) sore, korban meninggal dunia pascagempa di Lombok bertambah menjadi tujuh orang.

Tujuh korban meninggal dunia tersebut berada di Lombok Barat. Dengan demikian, total korban meninggal dunia saat ini berjumlah 98 orang.

Sementara itu, tercatat sebanyak 236 korban mengalami luka-luka. Diprediksi jumlah pengungsi mencapai sekitar 20.000 orang yang tersebar di beberapa titik pengungsian.

Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Sutopo memastikan, semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia dan belum ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban akibat gempa.

Daerah Lombok Utara paling parah terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa.

Rumah-rumah di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur yang sebelumnya hanya rusak ringan diguncang gempa 6,4 SR pada 29 Juli 2018, menjadi rusak berat dan roboh akibat guncangan gempa bermagnitudo 7.

Sutopo juga memperkirakan jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka akan terus bertambah.

2. 2.000 hingga 2.7000 wisatawan dievakuasi

EVAKUASI WISATAWAN GILI TRAWANGAN

Sejumlah wisatawan mancanegara menuruni kapal cepat ketika tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Sedikitnya 700 wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU EVAKUASI WISATAWAN GILI TRAWANGAN Sejumlah wisatawan mancanegara menuruni kapal cepat ketika tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Sedikitnya 700 wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.

Proses evakuasi wisatawan dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno masih terus dilakukan.

Hingga Senin (6/8/2018) sore, jumlah wisatawan yang telah dievakuasi dari tiga pulau tersebut sekitar 2000 hingga 2700 orang.

Proses evakuasi dilakukan oleh Tim Gabungan yang dikoordinasikan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dengan menggunakan sembilan kapal.

Sembilan kapal tersebut, yakni 1 unit kapal SAR Mataram, 1 unit kapal Belongas, 1 unit kapal SAR Denpasar, 1 unit kapal Pelni, 1 Kapal Dharmasraya Citra Tiga, 3 unit kapal cepat (Ferry) Eka Jaya dan 1 unit kapal cepat (Ferry) Bali Nusa.

Para wisatawan tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, kemudian diarahkan ke Kota Mataram.

Sebagian wisatawan ada yang memilih meninggalkan Lombok melalui bandara internasional dan sebagian ada yang memilih tinggal sementara di penginapan.

Sedangkan, BNPB belum bisa memastikan jumlah wisatawan yang masih berada di ketiga pulau gili tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com