Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Indonesia Terlalu Besar untuk Dipaksa Berpihak ke China atau AS

Kompas.com - 13/04/2018, 13:22 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan sikap Indonesia di tengah kemelut perang dagang antara China dengan Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Luhut saat menghadiri pertemuan Belt and Road Trade and Investment Forum, di Beijing, China.

"Indonesia terlalu besar untuk dipaksa berpihak ke salah satu kubu, bahkan di antara negara adikuasa," ujar Luhut, seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Dalam forum yang menghadirkan 700 orang dari unsur Pemerintah China dan investor lintas negara itu, Luhut juga menyampaikan bahwa Indonesia justru bisa menjadi perantara antara Washington dengan Beijing.

(Baca juga: Tanggapi AS, AL China Gelar Latihan Selama 3 Hari)

Hal itu, menurut dia, bisa dilakukan karena Indonesia adalah negara yang besar dari segi ekonomi, dari segi luas negara, dari segi jumlah penduduk, hingga pengaruh di Asia Tenggara dan Asia-Pasifik.

"Kita bisa menjadi mediator kalau mereka (China-AS) ada konflik," kata Luhut.

Di hari yang sama juga, Luhut mengadakan kunjungan kenegaraan dengan diterima oleh Perdana Menteri China Li Keqiang dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

"Beliau (PM China) tahu Indonesia negara besar. Beliau tahu kita enggak minta-minta, Beliau tahu juga, clear posisi kita," ucap Menko Luhut

Hadir pula dalam pertemuan itu Kepala BKPM Thomas Lembong, serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan RI, Pemda Kalimantan Utara, Bappenas, dan KBRI.

Kompas TV Dalam kunjunggannya ke Amerika Serikat, Menlu Retno bertemu Menhan AS Jim Mattis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com