Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres "Takjub" Posyandu Masih Gunakan Timbangan Beras untuk Timbang Bayi

Kompas.com - 28/03/2018, 18:39 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla punya cerita saat ia mengunjungi sebuah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) beberapa waktu lalu.

Cerita itu dikisahkannya saat berbicara pada pertemuan nasional soal stunting di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).

Ketika menceritakan pengalamannya ini, Kalla tertawa geli. Apa ceritanya?

"Saya mengunjungi Posyandu bulan lalu, sangat baik, dengan timbangan yang khas. Timbangan beras jadi timbangan bayi. Tetap saja rupanya tidak berubah sejak tahun 70-an," ujar Kalla sembari tertawa geli.

Baca juga : Posyandu Cerdas Mawar, Konsep Baru yang Jakarta Perlu Tiru

Kalla tak habis pikir mengapa Posyandu menggunakan timbangan beras untuk menimbang bayi. Padahal, kata dia, banyak timbangan elektronik yang murah di pasaran.

Menurut Kalla, fakta ini membuktikan bahwa timbangan di Posyandu tak banyak berubah sejak tahun 1970-an, yakni memakai timbangan beras untuk menimbang bayi.

"Tetapi itu khas timbangan. Walaupun lama mencocok-cocokkan itu," kata Kalla, yang membuat para hadirin yang hadir di acara itu ikut tertawa.

Ia menduga, masih eksisnya timbangan beras di Posyandu karena pelayanan yang tidak dilakukan secara berkala. 

Baca juga : Mahasiswa Asal Amerika Belajar Posyandu di Banyuwangi

Hal ini, menurut dia, membuat petugas Posyandu memilih untuk meminjam timbangan dari penjual beras daripada membeli timbangan sendiri.

Wapres Kalla meminta Menteri Kesehatan Nila F Moeloek untuk menaruh perhatian lebih terhadap program-program kesehatan yang pernah digalakkan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.

Menurut dia, banyak program kesehatan yang dilakukan pemerintahan Orde Baru yang dilupakan. Padahal, beberapa program tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat.

Wapres menyebutkan, program tersebut di antaranya program-program penyuluhan di Posyandu.

Kompas TV Stunting merupakan kondisi ketika seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com