Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah: Negara Tak boleh Toleran atas Teror Terhadap Umat Beragama

Kompas.com - 12/02/2018, 21:45 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengecam serangkaian aksi teror yang belakangan dialami oleh sejumlah tokoh dan umat beragama.

Pada Minggu (11/2/2018) lalu, terjadi serangan terhadap jemaat Gereja Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta. Sebelumnya, tindakan keji juga menimpa dua kyai di Jawa Barat.

"Muhammadiyah mengecam keras perbuatan teror tersebut, apapun alasan dan siapapun pelakunya. Jangan biarkan tindakan nista tersebut terulang dan semua pihak tidak boleh menoleransi sedikit pun perbuatan yang dilarang semua agama dan hukum tersebut," ujar Haedar melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/2/2018).

Terkait peristiwa tersebut, lanjut Haedar, Muhammadiyah menuntut agar aparat keamanan  dan para penegak hukum untuk mengusut tuntas dua kasus tersebut secara sungguh-sungguh, objektif, tanpa pandang bulu, sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga : Usai Salat, Pengurus Ponpes Babak Belur Dianiaya Orang Tak Dikenal

Ia menegaskan bahwa polisi harus mengungkap pelaku, motif, dan tujuan yang sesungguhnya dari peristiwa yang menimbulkan teror dan ketakutan di antara umat beragama.

"Perbuatan biadab tersebut sebagai bentuk teror dan kekerasan langsung terhadap tokoh dan umat beragama tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja dan tertutupi oleh kasus-kasus lain yang datang berikutnya," tuturnya.

"Setiap bentuk teror dan kekerasan oleh siapapun dan terhadap siapapun merupakan tindakan terkutuk. Negara tidak boleh toleran atas teror kekerasan terhadap tokoh dan umat beragama, sekaligus harus bertindak objektif dan tidak diskriminasi," kata Haedar.

Muhammadiyah, kata Haedar, berharap agar umat beragama tetap tenang dan tidak tersulut emosi atas kejadian teror yang menggemparkan tersebut.

Baca juga : Minggu Kelabu di Gereja Santa Lidwina Bedog Yogyakarta

Berbagai pihak termasuk para pejabat dan elite bangsa juga diharapkan untuk tetap bijak dan bersikap proporsional agar tidak memperluas kecemasan dan saling curiga.

Menurut Haedar, peristiwa teror yang terjadi jangan sampai merusak kerukunan antar-umat beragama yang sudah terjalin.

"Peristiwa tragis tersebut jangan memberi ruang bagi sikap saling curiga dan benih adu-domba, yang merugikan kehidupan bersama," ucapnya.


Kompas TV Menurut Kapolri, Suliono diduga terkena paham radikal yang mengarah pada tindakan kekerasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com