Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu, Ryamizard dan Menhan AS Bahas Isu Korea Utara hingga Rohingya

Kompas.com - 23/01/2018, 12:24 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Keduanya menggelar pertemuan untuk membicarakan berbagai isu.

Ryamizard menuturkan, isu-isu yang dibahas, yakni terkait dengan Korea Utara, Laut China Selatan, kerja sama trilateral hingga Rohingya.

"Untuk Korea Utara, kita jangan memanas-manasi lah. Kami mengajak PBB agar menekan Korea Utara untuk melaksanakan hukum internasional," ujar Ryamizard usai pertemuan dengan Mattis.

Kedua, terkait isu laut China Selatan. RI-AS menilai bahwa situasi laut China Selatan sudah menurun.

Padahal sebelumnya klaim-klaim kawasan tersebut membuat situasi memanas antarbeberapa negara.

Ketiga, kerja sama trilateral dengan Malaysia dan Filipina akan diperkuat oleh AS. Mattis  setuju akan membantu penanganan ISIS di Asia Tenggara.

"Ini (ISIS di Asia Tenggara) harus diselesaikan karena kalau tidak dia akan tambah kuat. Untuk menyelesaikan ini kita perlu banyak mata-mata," kata Menhan.

Keempat, yakni isu Rohingya. RI-AS memiliki pandangan yang sama perlunya penanganan yang tepat untuk para pengungsi Rohingya.

Sebab bila tidak, maka dikhawatirkan muncul benih-benih terorisme.

Kekhawatiran itu muncul lantaran Myanmar tidak terlalu jauh dari basis ISIS yang berada di Filipina Selatan.

Indonesia dan AS telah memiliki persetujuan kerja sama pertahanan melalui Join Statement in Comprehensive Defence Corporation.

Dokumen itu ditandatangani saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Washington DC pada 26 Oktober 2015.

Dalam gelaran KTT G-20 tahun lalu, Presiden Jokowi dan Presiden AS Donald Trump juga telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

Indonesia-AS juga mengembangkan kerja sama melalaui berbagai dialog, misalnya, dialog keamaman dan strategis Indonesia-AS serta dialog pertahankan bila tetap AS-Indonesia.

Selain itu, kerja sama kedua negara juga mencakup bidang pendidikan.

Kemenhan mencatat, 6.159 prajurit TNI dan PNS mengikuti pendidikan di AS. Adapun 61 perwira AS mengikuti Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI atau Sesko Angkatan Darat (Seskoad).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com