Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membungkus Pancasila di Gereja Katedral Jakarta

Kompas.com - 24/12/2017, 21:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang nampak berbeda di Gereja Katedral menyambut perayaan Natal tahun ini. Lambang burung Garuda Pancasila berukuran besar dipajang di salah satu sudut gereja.

Di sebelah kirinya, pot-pot tanaman disusun meninggi membentuk pohon natal. Sudut di Gereja Katedral itu dinamai Plaza Pancasila.

Tahun ini Gereja Katedral mengangkat tema Nusantara untuk menyambut Natal. Berbagai dekorasi di gereja yang dibangun pada 1901 itu pun tak lepas dari hal-hal yang terkait dengan Nusantara.

Bahan-bahan tradisional digunakan untuk dekorasi. Misalnya pohon natal dari ijuk, gapura dari bambu rotan, dan atap kanopi dibuat dari alang-alang.

Baca juga : Burung Garuda Jadi Dekorasi Natal di Gereja Katedral

Tema Nusantara diangkat bukan tanpa alasan. Sejak tahun lalu, Keuskupan Jakarta punya semboyan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Setiap tahunnya, masing-masing sila direnungkan dan diterjemahkan menjadi gagasan dan gerakan nyata.

Uskup Agung Jakarta Uskup Ignasius Suharyo mengatakan, Keuskupan Jakarta di Gereja Katedral bahkan memilki dua kata kunci yang selalu disampaikan kepada jamaat gereja terkait Pancasila.

"Pertama adalah merawat ingatan bersama. Jadi antara lain (menyampaikan) bagaimana istilah, sejarah dari Pancasila itu," ujarnya di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (24/12/2017).

Baca juga : Jemaah yang Mau Misa Malam Natal Dalam Gereja Katedral Wajib Registrasi

Sejarah Pancasila tidak sebatas berkutat pada peristiwa Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan 29 Mei - 1 Juni 1945. Namun mundur jauh ke masa kebangkitan nasional mulai awal tahun 1900-an.

Termasuk diantaranya dari terbentuknya organisasi Boedi Oetomo 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, hingga Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Sejarah itu kembali digaungkan untuk merawat ingatan bersama tentang identitas nasional dan kemajemukan bangsa Indoneisa.

Kedua, kata kunci yang digunakan Keuskupan Jakarta untuk menanamkan Pancasila kepada jemaah Gereja Katedral adalah tanggung jawab sejarah.

Baca juga : GP Ansor Bantu Pengamanan Misa Malam Natal di Gereja Katedral

Betul, Indonesia memiliki sejarah perjalanan bangsa yang besar. Namun hal itu akan percuma bila masyarakat tidak memiliki tanggung jawab menjaga apa yang sudah dicapai tersebut.

"Kita punya warisan yang bukan main hebatnya. NKRI dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Nah kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga itu semuanya," kata Suharyo.

"Dan tentu saja kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga itu semua dengan cara kita yang berbeda-beda mengembangkannya," sambungnya.

Kompas TV Perayaan natal di Gereja Katedral Jakarta diwarnai dengan tema dekorasi bernuansa kebhinekaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com