Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pimpinan KPK Sjahruddin Rasul Dimakamkan di TMP Kalibata

Kompas.com - 23/12/2017, 16:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Pimpinan KPK Sjahruddin Rasul dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta, Sabtu (23/12/2017). Jenazah Syahruddin tiba dengan dibawa mobil ambulans pukul 15.03 WIB.

Keluarga dan kerabat yang sudah menunggu langsung menyambut kedatangan jenazah dan mengiringinya ke liang peristirahatan. Setelah itu, upacara pemakaman langsung digelar.

Wakil Ketua KPK Muhammad Syarif bertindak sebagai inspektur upacara.

"Semoga jalan dharma bhakti yang ditempuhnya bisa menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya semoga mendapat yang semestinya disisi-Nya," kata Syarif.

Pemakaman dilakukan secara militer dengan diiringi tembakan Salvo, karena Sjahruddin menerima gelar Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Baca juga : Mantan Pimpinan KPK Sjahruddin Rasul Meninggal Dunia

Setelah prosesi upacara selesai, mantan auditor BPK tersebut dimasukan ke tempat peristirahatan terakhirnya kurang lebih pada pukul 15.23 WIB.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, almarhum Sjahruddin adalah sosok pejuang yang meletakkan dasar kelembagaan KPK bersama empat pimpinan periode pertama.

Sjahruddin juga dinilai memiliki sumbangsih yang konsisten terhadap pemberantasan korupsi. Hal ini menjadi warisan yang ia tinggalkan untuk semua negeri.

"Semoga segala amal ibadahnya diterima dan mendapat tempat sebaik-baiknya di sisi Allah SWT," kata Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com