Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Dukung Dedi Mizwar, PAN Galang Koalisi Parpol

Kompas.com - 26/10/2017, 18:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendukung Deddy Mizwar sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat. 

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menuturkan, pihaknya tengah mengintensifkan komunikasi dengan partai-partai politik lainnya untuk membentuk koalisi.

Hal ini karena kursi PAN di Jawa Barat hanya berjumlah empat kursi. Sedangkan syarat minimal kursi untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub Jabar adalah 20 kursi.

"Kami hanya memiliki empat kursi dan itu masih jauh dari cukup untuk mengusung calon gubernur. Oleh karena itu kita sedang intens menjalin hubungan dengan partai lain,” kata Eddy melalui keterangan tertulis, Kamis (26/10/2017).

Menggalang koalisi menjadi salah satu langkah lanjutan yang diambil PAN setelah meresmikan dukungannya untuk Deddy.

(Baca: PAN Usung Deddy Mizwar Jadi Cagub di Pilkada Jawa Barat )

Adapun partai yang telah berkomunikasi intensif dengan PAN untuk sama-sama mendukung Deddy adalah Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, proses pembicaraan sedang berjalan.

Namun, surat keputusan (SK) dukungan masih belum dikeluarkan PAN. Menurut Eddy, ada sejumlah proses yang harus dilalui di internal PAN.

PAN juga melakukan seleksi untuk bakal calon wakil gubernur pendamping Deddy. Eddy menyebutkan, cawagub pasangan Deddy harys memiliki rekam jejak yang baik, memiliki kemampuan memimpin yang mumpuni serta mampu membangun Jabar secara berkeadilan.

“Saya rasa cawagub Deddy bisa dari kalangan birokrat atau pengusaha," kata dia.

(Baca: Diusung PAN di Pilkada Jabar, Ini Mahar Deddy Mizwar)

Sebelumnya, saat menyampaikan dukungab resmi pada Deddy Mizwar di Bandung, Rabu (25/10/2017) kemarin, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjelaskan, dipilihnya Deddy Mizwar untuk diusung dalam Pilkada Jawa Barat 2018 dikarenakan banyak desakan dari berbagai organisasi dan elemen masyarakat muslim Jawa Barat.

"Hampir setiap minggu saya ke Jawa Barat sudah hampir satu tahun, banyak warga yang ketemu saya meminta kepda PAN agar menyalonkan Deddy Mizwar menjadi Gubernur Jawa Barat," katanya. 

Dengan keputusan tersebut, Zulkifli memerintahkan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) agar menyodorkan nama Deddy Mizwar kepada koalisi poros baru yang dihuni oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrat. 

Kompas TV Dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan membuat Ridwan Kamil punya cukup modal untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com