Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemlu Terkait Penangkapan 37 WNI di Turki

Kompas.com - 07/07/2017, 14:41 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal angkat bicara soalpem beritaan sejumlah media asing dan nasional terkait penangkapan 37 orang di Turki.

Mereka adalah warga negara Indonesia (WNI) yang diduga bergabung dengan kelompok bersenjata atau teroris.

Dua diantaranya masih di bawah umur.

Iqbal mengatakan, data 37 WNI yang ditangkap merupakan data akumulatif dari lima peristiwa penangkapan oleh otoritas Turki.

Dari media asing dan nasional, ada yang menyebutkan bahwa ada 37 orang ditangkap termasuk dua orang anak dibawah umur di Turki.

"Saya akan jelaskan bahwa kami sudah cek database kami dan sudah komunikasi dengan otoritas di Turki. Ternyata data 37 orang itu data akumulatif dari beberapa kejadian dan itu sudah ada di database kami. Jadi 37 itu data komulatif dari lima kasus penangkapan dan itu bukan kasus baru," ujar Iqbal saat memberikan keterangan di Kementrian Luar Negeri, Jumat (7/7/2017).

Baca: Indonesia-Turki akan Kerja Sama soal Penanganan Deportan dari Suriah

"Memang ada anak di bawah umur, dua di antaranya masih di Turki dan ditangani oleh kementerian sosial Turki," kata dia.

Iqbal mengatakan, sebagaimana penanganan WNI yang diduga menjadi FTF (Foreign Terorrist Fighter), Kementerian Luar Negeri tengah mengupayakan pemulangan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pemerintah Turki.

"Baik yang sudah menyeberang ke Suriah maupun yang baru akan menyeberang, kami sudah punya SOP penanganan, bekerja sama dengan pemerintah turki dan BNPT sehingga kami akan upayakan pemulangan untuk mencegah ada spin-over masalah," kata Iqbal.

Menurut Iqbal, seluruh WNI yang dipulangkan dari Turki akan diidentifikasi oleh BNPT dan Polri untuk mengetahui apakah WNI tersebut terbukti sebagai FTF atau hanya menjadi korban.

"Ada SOP untuk melakukan screening, kalau memang dia diduga terlibat langsung maka akan ada penegakan hukum oleh Polri. Kalau dia hanya korban atau ikut-ikutan maka nanti akan ada pemantauan dari polri dan bnpt melalui program deradikalisasi," kata Iqbal.

Kompas TV Presiden Kunjungan Kenegaraan ke Turki dan Jerman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com