Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Imbauan Polri bagi Warga yang Ingin Ikut Malam Takbiran

Kompas.com - 24/06/2017, 11:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian mengimbau agar masyarakat yang ingin merayakan malam takbiran untuk tetap menjaga keamanan.

"Polri menghimbau agar takbir ini betul-betul dilaksanakan dengan baik," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (24/6/2017).

Kepolisian juga berharap, masyarakat yang melakukan takbiran dengan cara berkeliling untuk tetap menaati aturan berlalu lintas.

KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto
Masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan truk saat malam takbiran lantaran membahayakan penumpang.

"Pastikan betul takbir itu tidak membahayakan para pesertanya, seperti menggunakan truk kemudian duduk di atas truk, itu kan sangat membahayakan pesertanya sendiri," ujar Setyo.

Polri juga mengimbau, peserta takbir keliling yang menggunakan sepeda motor tetap memakai helm dan menaati aturan berlalu lintas.

"Keselamatan menjadi nomor satu. Jadi jangan sampai keselamatan diabaikan hanya untuk sesaat, padahal besok kita masih akan merayakan Hari Raya Idul Fitri," ujar Setyo.

Khusus di Jakarta, Setyo mengatakan, Kepala Polda Metro Jaya sudah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan takbir keliling antar daerah karena berpotensi menimbulkan keributan.

"Untuk Jakarta, Kapolda Metro sudah mengimbau untuk tidak melakukan dengan keliling, ya maksudnya antarwilayah. Karena dikhawatirkan akan adanya gesekan," kata Setyo.

Setyo mengambil contoh dari pengalaman sahur on the road. Kegiatan itu kerap menimbulkan gesekan ketika mereka bertemu dengan kelompok lainnya.

"Bisa berkelahi dan bisa tawuran, kita tidak mengharapkan, nanti takbiran ini diciderai oleh hal-hal yang tidak perlu," ujar Setyo.

Pada malam takbiran di Jakarta, lanjutnya, 6.000 lebih polisi bertugas. Polisi akan mengamankan baik itu rumah yang ditinggal mudik ataupun kendaraan yang dititipkan ke polisi.

Sementara secara nasional, ada 167.000 polisi, yang memang terlibat dalam operasi Ramadniya 2017.

(baca: Pukul 17.00 WIB, Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Bulan Syawal 1438 H)

Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal bulan Syawal 1438H pukul 17.00 WIB nanti.

Sidang isbat akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin dan Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com