Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Puasa Bersama, Hary Tanoe Ajak Politisi Instropeksi Diri

Kompas.com - 30/05/2017, 19:28 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo mengajak para politisi di Tanah Air instropeksi diri. Instropeksi itu untuk melihat apakah sudah berguna bagi bangsa dan negara atau belum.

Hal itu diutarakan Hary dalam acara buka puasa bersama Partai Perindo yang dihadiri sejumlah tokoh nasional dan juga ratusan anak yatim, di kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

"Marilah kita intropeksi diri sebagai politisi. Kita tidak boleh hanya peduli untuk diri sendiri, tapi juga bagaimana membangun bangsa dan negara," kata Hary.

Hary juga mengatakan, perlunya menumbuhkan kultur untuk berjuang demi masyarakat. Bukan sebaliknya, berjuang untuk diri sendiri.

"Bagaiamana menumbuhkan kultur tidak hanya bagi diri sendiri. Tapi juga bagi masyarakat," kata Hary.

Hary berujar, membangun kultur berjuang demi masyarakat tersebut penting untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dibanding negara maju lainnya.

(Baca: Penambahan Kursi DPR untuk Siapa?)

"Kita sangat ketinggalan. Kita perlu tumbuh 3 kali lipat sebagai negara maju, dari umur kita saat ini. Kita sangat ketinggalan," kata Hary.

"Kalau kita tidak berbenah, penganguran akan makin meningkat. Tiap 2-3 tahun sekali pertambahan penduduk kita 5 juta orang. Mau diapakan itu?" tutup Hary.

Hadir dalam buka puasa bersama tersebut antara lain, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung, Sekjen PAN, Eddy Soeparno, Waketum PKPI Syarifuddin Noor, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Imdadun Rahmat.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers singkat di lokasi bom Kampung Melayu di Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com