Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Perpusnas Prioritaskan Daerah Pesisir, Terpencil, dan Perbatasan

Kompas.com - 22/03/2017, 22:33 WIB

KUTA, KOMPAS — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Perpustakaan Nasional memprioritaskan membangun di desa-desa pesisir, terpencil, dan sekitar perbatasan. Pembangunan perpustakaan di perkotaan dan kabupaten yang maju tidak perlu lagi diprioritaskan karena akses teknologi masyarakatnya sudah lebih melek.

"Perpustakaan Nasional perlu mencetak buku-buku untuk membangun perpustakaan di daerah pesisir, terpencil, dan perbatasan. Wilayah perkotaan, apalagi pusat kota, tak perlu lagi diperhatikan berlebihan," kata Muhadjir pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan Tahun 2017 di Hotel Kartika Plaza, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (21/3).

Selain itu, Muhadjir menekankan agar Perpustakaan Nasional mampu menyediakan bacaan yang berkualitas di seluruh Indonesia. Ini adalah bagian dari upaya mengimbangi masifnya pesan di media sosial yang tidak semuanya berdampak positif.

Imbangi media sosial

Kata-kata yang dipergunakan dalam dialog atau unggahan di media sosial dinilai Muhadjir berpengaruh terhadap perilaku masyarakat. Perpustakaan diharapkan mampu menandingi dan menjadi pilar masyarakat agar tetap menjaga cara berbahasa yang santun.

Mendikbud juga mengapresiasi rapat koordinasi nasional tahun ini yang mengangkat tema meningkatkan gemar membaca dan pemanfaatan perpustakaan untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu, kata Muhadjir, gemar membaca dan datang ke perpustakaan ini memerlukan gerakan yang masif dan kompak.

Mendatangi masyarakat

Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando mengatakan, perpustakaan mulai membangun pencitraan perpustakaan yang mendatangi masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini relevan dengan kondisi perpustakaan yang baik di luar Pulau Jawa yang hanya 24 persen dari total perpustakaan se-Indonesia 154.399 perpustakaan.

Syarif menambahkan, pihaknya juga tengah mencari terobosan agar bisa memenuhi pustakawan yang masih sedikit dari ideal. Di Indonesia, terdapat 4.000 pustakawan dari idealnya 250.000 pustakawan. (AYS)

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Maret 2017, di halaman 12 dengan judul "Prioritaskan Daerah Pesisir, Terpencil, dan Perbatasan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com