Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Tembak dan Tewaskan Pelaku Teror Bom Bandung

Kompas.com - 28/02/2017, 20:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebenarnya polisi ingin menangkap pelaku teror bom di Bandung, Yayat Cahdiyat, dalam kondisi hidup. Namun, polisi terpaksa melumpuhkannya karena Yayat melawan Densus 88.

"Tersangka ini sudah diimbau menyerahkan diri. Bahkan, kami sudah dibantu pegawai kelurahan," ujar Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Boy mengatakan, petugas perlindungan masyarakat juga telah membantu bernegosiasi dengan pelaku. Namun, pelaku dianggap memiliki tingkatan bahaya yang tinggi. Terlebih lagi, ia membawa senjata.

Dikhawatirkan, ada masyarakat yang menjadi korban atau disandera karena pelaku bersikeras enggan menyerahkan diri.

"Bisa saja melakukan aksi kekerasan tanpa kontrol dengan senjata tajam, dengan senjata api," kata Boy.

(Baca: Pelaku Teror Bom Bandung Pernah Bebas Tahun 2014)

Boy meyakini, apa yang dilakukan polisi sudah sesuai prosedur. Dalam SOP kepolisian, tindakan paksa diperbolehkan jika pelaku terus melawan dan mengancam keselamatan banyak orang.

"Kami sudah memberikan kesempatan untuk menyerahkan diri," kata Boy.

Sebelumnya, petugas keamanan dan ketertiban Kecamatan Cicendo, Andri, sempat berbicara dengan pelaku. Ia menanyakan kepada pelaku perihal apa yang dilakukannya. Di jaket pelaku terlihat seutas kabel yang melingkar.

"Saya enggak ada urusan sama Anda, tolong keluarin Densus," ucap Andri menirukan perkataan pelaku.

"Terus maksudnya ngeluarin Densus apa, Kang?" tanya Andri kembali.

(Baca: Teror Bom Bandung dan Pelukan Ridwan Kamil)

"Keluarin tahanan-tahanan yang ada di penjara. Pulang, pulang kamu," ucap Andri kembali menirukan perkataan pelaku.

Sesaat setelah perbincangan itu, salah seorang anggota polisi datang ke lantai dua. Namun, pelaku mengamuk, dan melempar kursi ke arah orang yang datang. Pelaku sempat membakar sesuatu di lantai dua.

Untungnya, mobil pemadam langsung menyiramkan air sehingga lantai dua penuh dengan asap. Akhirnya, polisi terpaksa menembak Yayat di bagian dada. Hal itu membuatnya tersungkur.

Ia pun dibawa ke RS Sartika Asih dalam kondisi kritis. Namun, dalam perjalanan, Yayat meninggal dunia.

Kompas TV Yayat Cahdiyat, pelaku peledakan bom panci di Taman Pandawa dan pembakaran Kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, diketahui sempat tinggal bersama keluarganya selama 3 bulan di kawasan Desa Cukang Genteng, Pasir Jambu, Kabupaten Bandung. Yayat juga pernah terjerat kasus terorisme pada tahun 2012. Yayat Cahdiyat, pelaku peledakan dan pembakaran Kantor Kelurahan Arjuna, kota bandung pernah tinggal di sebuah rumah kontrakan di Desa Cukang Genteng, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Yayat dan keluarganya tinggal selama tiga bulan pada tahun 2015 lalu, sebelum akhirnya pindah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com