Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Minta Kalangan "Hoax" Stop Sebar Keresahan di Dunia Maya

Kompas.com - 08/02/2017, 16:39 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkiufli Hasan meminta penyebaran opini yang meresahkan di dunia maya dihentikan. Pasalnya, saat ini telah terjadi keresahan sosial politik akibat fenomena tersebut.

Semua pihak seharusnya menyikapi fenomena tersebut dengan tidak saling mengumbar provokasi dan tidak saling melontarkan propaganda kelompok masing-masing.

"Ini masalah kesadaran pribadi dan kelompok untuk tidak saling memperkeruh keadaan," ujar Zulkifli di Jakarta, Rabu (8/2/2017) sore.

Masyarakat melihat dengan vulgar kelompok tertentu menyerang opini kelompok lawan, saling mempertentangkan kebijakan lama dengan kebijakan baru, bahkan saling mengklaim kebenaran.

"Ini harus disadari dampaknya. Tidak hanya individu, tapi negara juga yang dirugikan," ujar Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Jika "perang" ini masih terus terjadi, yang diuntungkan adalah mereka yang berada dibalik itu semua atau yang disebutnya sebagai kalangan hoax. Zulkifli menyebut bahwa kalangan 'hoax' merupakan kelompok yang jalur aspirasinya tersumbat.

Pengerahan massa, menurut kelompok ini, sudah tidak efektif lagi dalam menyampaikan aspirasi.

"Akhirnya kalangan hoax ini menyalurkan kegelisahannya dengan cara menggalang opini di media sosial, saling sahut menyahut dan akhirnya menjadi blunder aspirasinya," ujar Zulkifli.

"Yang terjadi, saling lempar gosip tidak benar dengan menggunakan istilah 'kabarnya', 'isunya' dan apapun yang sumbernya tidak jelas," lanjut dia.

Mantan Menteri Kehutanan itu juga berpesan kepada masyarakat untuk berpikir panjang, yakni bagaimana menciptakan kondisi aman dan nyaman di Indonesia. Ia tidak mau negara menjadi kalut oleh hal-hal yang bukan substansial.

"Kekalutan semacam ini akan dijadikan bahan tertawaan yang membodohi. Bukan karena lucu," ujar Zulkifli.

Kompas TV Merasa Difitnah, Pemilik Kedai Bakso Lapor Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com