JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto melaksanakan senior officials meeting (SOM) mengenai potensi, tantangan dan usulan solusi pengembangan panas bumi di Indonesia.
Sejumlah menteri terkait hadir dalam kesempatan tersebut, di antaranya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Riset dan Teknologi M Nasir, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Perwakilan Menteri Keuangan, pimpinan Komisi IV, Komisi VI, Komisi VII, dan Komisi XI DPR, serta sejumlah pelaku industri terkait juga hadir. Adapun diskusi tersebut dilakukan secara tertutup.
Agus menuturkan, kebutuhan negara akan energi makin meningkat setiap tahunnya. Sedangkan saat ini, Indonesia masih mengandalkan energi dari minyak bumi dan batubara dalam memenuhi kebutuhan.
Akibatnya, kerap terjadi rotasi pemadaman yang berimbas buruk pada ekonomi dan konsumen.
"Kami berharap kegiatan ini bisa lancar, sukses dan mencapai tujuan agar bangsa Indonesia bisa menuju kemandirian energi nasional," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/10/2016).
Pemanfaatan energi panas bumi, kata Agus, saat ini baru mencapai sekitar 5 persen dari total potensi yang ada.
Padahal, energi tersebut merupakan salah satu energi terbarukan yang sangat besar potensinya.
DPR sebelumnya juga telah menyetujui usulan pemerintah terkait Rancangan Undang-undang (RUU) Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka kerja Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai Perubahan Iklim 2015 (Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change 2015).
Langkah tersebut sebagai salah satu upaya menyiapkan regulasi untuk membuka potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia.
"Tantangan-tantangan yang akan kita hadapi untuk pengembangan panas bumi merupakan kewajiban bersama untuk mengatasinya," tutur Agus.