Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mengaku Diminta Polisi Tak Perpanjang Kasus Kematian Ketua Geng Motor di Cianjur

Kompas.com - 21/09/2016, 23:33 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Asep Sunandar (25), ketua geng motor di Cianjur yang ditembak beberapa waktu lalu, mengaku kerap mendapatkan intimidasi dari oknum polisi.

Asep ditembak mati karena diduga melakukan penganiayaan berat dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Cianjur sejak 2014.

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Arif Maulana mengatakan, sejak mendapatkan informasi mengenai kematian Asep di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, keluarga Asep mendapatkan intimidasi dari aparat Polres Cianjur.

"Bahkan sempat terlontar ancaman bahwa adiknya juga akan dibunuh saat prosesi pemakaman," ujar Arif, saat konferensi pers di Kantor LBH Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Arif mengatakan, intimidasi terhadap keluarga korban tidak hanya dilakukan secara verbal.

Keluarga juga diminta menandatangani surat pernyataan dan tidak melanjutkan perkara Asep.

"Saat mau menyalatkan korban, keluarga diminta tanda tangan surat pernyataan dan langsung diberi uang Rp 5 juta. Ada satu oknum polisi yang bilang 'Bu, jangan manjang ya Bu, ini repot'," kata Arif.

(Baca: Kepolisian Selidiki Dugaan Pelanggaran oleh Anggota Polres Cianjur Terkait Kematian Ketua Geng Motor)

Menurut Arif, upaya aparat yang meminta keluarga Asep untuk tidak menuntut pertanggungjawaban merupakan bentuk intimidasi dan pelanggaran HAM.

"Padahal pada pasal 17 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM menyatakan bahwa setiap orang dengan dugaan kejahatan apapun berhak atas sebuah proses hukum yang jujur dan baik," kata Arif. 

Ia mendorong Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk menjamin keamanan keluarga korban dan saksi.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir upaya intimidasi.

"Sekarang kita fokus ke LPSK karena jika hanya mengurus laporan-laporan, maka keamanan keluarga dalam bahaya," ujar Arif.

Kematian Asep pasca penangkapan pada 10 September 2016 dinilai penuh kejanggalan. Ia tewas ditembak aparat tanpa surat perintah penangkapan, kejelasan indentitas, dan informasi sangkaan tindak pidana.

Jenazah Asep ditemukan dalam kondisi tangan terikat ke belakang disertai 12 luka tembakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com