Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Pemotongan Hewan Kurban di Trotoar dan Pinggir Jalan Jakarta Dilarang

Kompas.com - 12/09/2016, 15:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan tidak ada lagi pemotongan hewan kurban di trotoar maupun di pinggir jalan pada hari raya Idul Adha tahun depan.

Kebijakan larangan memotong hewan kurban di pinggir jalan disebut untuk menjaga kualias daging hewan kurban. Selain itu, supaya kebersihan lingkungan tetap terjaga. 

"Kami harapkan, tahun depan semua RPH (rumah pemotongan hewan) sementara seperti di sini bisa segera dibangun. RPH ini jadi percontohan. Nanti kami akan evaluasi. Kalau oke, bisa dibangun di tiap wilayah kota di Jakarta, jadi enggak di pinggir jalan lagi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kepada pewarta di Masjid Al-Azhar, Senin (12/9/2016).

RPH di Kompleks Masjid Al Azhar, Jakarta Timur, dijadikan percontohan.

RPH tersebut tampak rapi dan dilengkapi peralatan penunjang untuk menyembelih hewan kurban. RPH ini juga memiliki skema penanganan limbah yang dikatakan sudah sesuai standar.

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan membangun 10 sampai 15 RPH serupa di masing-masing wilayah kota di DKI Jakarta.

Meski belum diungkapkan lebih lanjut tentang lokasi RPH sementara yang akan dibangun, Djarot menekankan, tempat yang akan digunakan sebisa mungkin dekat dan mudah dijangkau masyarakat.

"Soal lokasi, kami akan survei dulu. Teknisnya bagaimana, nanti kami yang tentukan. Prinsipnya, RPH ini digunakan untuk menampung masyarakat sekitar yang ingin memotong hewan kurban, dengan catatan tempat pemotongan hewan itu betul-betul diinventarisasi," tutur Djarot.

Selain membangun RPH sementara, Pemprov DKI juga akan menyiapkan kendaraan pengangkut hewan kurban untuk Idul Adha tahun depan.

Kendaraan itu nantinya dipakai untuk warga yang tinggal cukup jauh dari lokasi RPH sementara.

"Sehingga, kami berharap tahun depan tidak ada lagi motong di pinggir jalan. Kenapa, karena jelas merusak. Itu trotoar baik-baik dicungkilin, dirusak, dilubangi. Di taman-taman kota juga sudah tidak boleh," ujar Djarot.

Tempat yang kemungkinan dipakai untuk RPH sementara adalah masjid, sekolah, hingga lapangan terbuka.

Djarot memperkirakan, jika penggunaannya maksimal, lambat laun masyarakat akan memilih RPH sementara ketimbang memotong di pinggir jalan.

DKI Jakarta terhitung sebagai satu dari sekian kota besar di Indonesia yang jumlah hewan kurbannya paling banyak.

Untuk Idul Adha tahun ini, sebanyak 95.508 ekor hewan kurban dipotong di Jakarta. Jumlah hewan kurban tahun ini meningkat lebih dari 100 persen dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 45.000 ekor.

Dari data yang diterima Djarot, hingga saat ini, jumlah tempat pemotongan hewan kurban di pinggir jalan Jakarta ada lebih dari 2.000 titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com