Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tinggalkan Sandiaga Diduga karena Elektabilitas Mardani Ali Sera

Kompas.com - 11/09/2016, 15:51 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengancam meninggalkan Koalisi Kekeluargaan dan Sandiaga Uno, dinilai sebagai ekspresi kekecewaan lantaran Partai Keadilan Sejahtera mengusung Mardani Ali Sera.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menjelaskan, saat ini partai politik sadar betul bahwa calon gubernur (cagub) petahana, Basuki Tjahaja Purnama adalah calon terkuat dan lawan terberat di pilkada tahun depan.

Atas dasar itu, parpol hanya memiliki dua pilihan untuk dapat mengungguli Ahok, sapaan Basuki, dalam Pilkada DKI.

Dua pilihan tersebut, yakni menunggu calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) atau mengusung sendiri nama cagub/cawagub untuk maju melawan Ahok.

"Kenapa mereka harus mencalonkan? Karena kalau tidak segera nanti dianggap partainya tidak mampu bertanding di Pilkada DKI. Ini berbahaya bagi mereka," ujar Hendri ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu (11/9/2016).

Meski harus segera mengusung pasangan calon, Hendri mengatakan parpol melihat pentingnya hasil suvei yang menunjukkan elektabilitas dari sosok yang didukung.

Pengusungan Mardani Ali Sera sebagai cawagub sebagai pasangan Sandiaga Uno, kata Hendri, ditolak oleh PKB karena Mardani merupakan nama baru dalam kancah politik DKI Jakarta.

"Mardani ini kan orang baru, kita enggak tahu dia ini siapa, elektabilitasnya bagaimana. Tidak strategis untuk melawan Ahok," kata Hendri.

Menurut Hendri, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yang pernah diusulkan PKB sebagai cawagub lebih memiliki elektabilitas dibandingkan Mardani.

Oleh karena itulah, PKB mengancam menarik dukungan dari Sandiaga Uno sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

"Parpol ini sadar kalau Ahok lawan yang sangat kuat, sehingga mereka tidak bisa mencalonkan nama-nama yang elektabilitasnya rendah," tandas Hendri.

Soliditas koalisi kekeluargaan kini mulai terancam. Sandiaga Uno, sebagai figur yang digadang menjadi kandidat pesaing Ahok terancam akan kehilangan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal tersebut menyusul langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung kadernya, Mardani Ali Sera untuk menjadi kandidat calon wakil gubernur pendamping Sandiaga.

Langkah PKS tersebut juga diklaim telah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sementara itu, PPP juga mulai memunculkan nama baru, ustad Yusuf Mansur, di samping nama-nama kandidat cawagub lainnya seperti Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata Sylviana Murni atau Saefullah.

Kompas TV PKS Usung Kadernya Jadi Cawagub untuk Sandiaga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bendum dan Wabendum Partai Nasdem Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Bendum dan Wabendum Partai Nasdem Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Tak Khawatirkan Gempa di Senabang Aceh, Risma: Posisinya di Laut...

Tak Khawatirkan Gempa di Senabang Aceh, Risma: Posisinya di Laut...

Nasional
PKS Minta Uang Program Tapera Tidak Dipakai untuk Proyek Risiko Tinggi seperti IKN

PKS Minta Uang Program Tapera Tidak Dipakai untuk Proyek Risiko Tinggi seperti IKN

Nasional
DPR Akan Panggil Pemerintah Terkait Polemik Pemotongan Gaji untuk Tapera

DPR Akan Panggil Pemerintah Terkait Polemik Pemotongan Gaji untuk Tapera

Nasional
Diminta Perbanyak Renovasi Rumah Lansia, Risma: Mohon Maaf, Anggaran Kami Terbatas

Diminta Perbanyak Renovasi Rumah Lansia, Risma: Mohon Maaf, Anggaran Kami Terbatas

Nasional
Hari Ini, Ahmad Sahroni Jadi Saksi di Sidang SYL

Hari Ini, Ahmad Sahroni Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Partai Buruh Tolak Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Singgung Cicilan Rumah Subsidi

Partai Buruh Tolak Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Singgung Cicilan Rumah Subsidi

Nasional
Istri, Anak, dan Cucu SYL Kembali Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Istri, Anak, dan Cucu SYL Kembali Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Disentil Hakim | Jampidsus Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Pemufakatan Jahat

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Disentil Hakim | Jampidsus Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Pemufakatan Jahat

Nasional
Tanggal 2 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

Nasional
176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

Nasional
Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

Nasional
Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com