JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengakui minimnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Kejaksaan Agung.
Pasalnya, masih banyak jaksa yang terjerat kasus hukum, mulai dari kasus penyalahgunaan narkoba hingga korupsi.
Hal tersebut disampaikan Prasetyo dalam acara Hari Bhakti Adhyaksa ke-56 di lapangan utama Kejaksaan Agung, Jakarta.
"Banyak kekecewaan masyarakat akibat banyaknya jaksa yang tersandung kasus hukum," ujar Prasetyo dalam sambutannya di lapangan Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
"Nama kita selalu tercoreng akibat ulah kita sendiri dalam penanganan perkara. Butuh energi lama untuk memulihkan kepercayaan masyarakat," lanjut dia.
Prasetyo mengatakan, tahun ini, puluhan jaksa dikenakan sanksi ringan hingga berat lantaran sejumlah pelanggaran.
Ia menekankan, penanaman integritas dan profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan para jaksa, sebagaimana tema acara ini "Tingkatkan integritas, profesionalisme dan disiplin diri menuju kejaksaan yang mumpuni, mandiri, dan terpuji".
Para jaksa diminta menahan diri untuk tidak terjerumus dalam pelanggaran hukum.
"Bukannya dengan menyiasati aturan hukum, menghindari diri agar tidak tertangkap tangan dan melakukan strategi laimnnya yang tidak perlu dilakukan," kata Prasetyo.
Prasetyo menegaskan bahwa para jaksa yang melanggar kode etik dan profesi serta melanggar hukum akan ditindak tegas. Hal ini perlu diterapkan guna memulihkan citra Kejaksaan Agung di mata masyarakat.
"Kami tidak akan toleransi terhadap pelanggaran hukum mereka karena akan mencoreng nama dan martabat Korps Adhyaksa," kata mantan politisi Partai Nasdem itu.
Upacara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ini juga dihadiri oleh Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Komisi Kejaksaan, dan sejumlah mantan Jaksa Agung.